Wahai kau yang duduk di kursi minimalis,
yang menunggangi para pebisnis.
Berpakaian rapi dan klimis,
tapi kelakuan tidak agamais.
Janjimu seakan manis,
terbesit kata-kata yang hipnotis.
Setiap meminta selalu menangis,
berkata plis-plis.
Tapi saat kau terpilih ketawamu meringis,
yang dipikirkan kaum kapitalis,
yang sifatnya bengis.
Seolah-olah rakyat tidak boleh kritis,
terhadap kebijakan yang katanya demokratis.
@rayanbeard_
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!