Desa Pohjejer, yang terletak di Kabupaten Mojokerto, baru-baru ini menjadi sorotan media berkat kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Para mahasiswa yang tergabung dalam kelompok KKN ini membawa inovasi program kerja yang menarik dan berdampak positif bagi masyarakat desa, yaitu pengolahan sampah menjadi paving blok.
Desa Pohjejer, seperti banyak desa lainnya di Indonesia, menghadapi masalah sampah yang cukup serius. Sampah sering kali menumpuk dan menyebabkan berbagai masalah lingkungan serta kesehatan. Kondisi ini menggerakkan para mahasiswa untuk mencari solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Program Kerja yang Berbasis Inovasi
Program kerja yang diusung oleh para mahasiswa dengan konsep daur ulang sampah plastik dan organik menjadi paving blok. Dengan memanfaatkan limbah plastik yang sulit terurai serta sampah organik yang sering kali hanya dibakar atau dibiarkan menumpuk, mereka berhasil menciptakan paving blok yang kuat dan tahan lama. Proses pembuatannya pun relatif sederhana dan dapat diterapkan oleh masyarakat desa dengan modal yang tidak terlalu besar.
Kegiatan ini dimulai dengan tahap sosialisasi kepada warga desa. Para mahasiswa mengadakan beberapa kali pertemuan dengan warga untuk memberikan pengetahuan dasar mengenai bahaya sampah plastik dan pentingnya daur ulang. Selain itu, mereka juga memberikan pelatihan teknis mengenai cara membuat paving blok dari sampah. Pelatihan ini mencakup cara mengumpulkan dan memilah sampah, teknik pencampuran bahan, serta proses pencetakan dan pengeringan paving blok.
Proses Pembuatan Paving Blok
Proses pembuatan paving blok dari sampah plastik dan organik dimulai dengan mengumpulkan sampah plastik yang telah dibersihkan. Sampah plastik ini kemudian dicacah menjadi potongan-potongan kecil. Selanjutnya, potongan plastik ini dicampur dengan bahan pengikat seperti oli dan pasir. Campuran ini kemudian dicetak menggunakan cetakan paving blok yang telah disiapkan.
Setelah dicetak, paving blok ini dibiarkan mengering selama beberapa hari hingga mencapai kekuatan yang optimal. Hasil akhirnya adalah paving blok yang tidak hanya kuat dan tahan lama, tetapi juga ramah lingkungan karena mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan.
Dampak Positif bagi Masyarakat
Program pengolahan sampah menjadi paving blok ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Pohjejer. Kepala Desa Pohjejer, Bapak Slamet, menyampaikan apresiasinya terhadap para mahasiswa KKN yang telah membawa inovasi yang bermanfaat bagi desa mereka. Menurutnya, program ini tidak hanya membantu mengatasi masalah sampah, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi warga.