Mohon tunggu...
Raya Aisyahra
Raya Aisyahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akuakultur Universitas Airlangga

Saya adalah seseorang yang menyukai dunia kreatif, mulai dari membaca AU dan cerpen, menonton film, hingga menulis cerita. Fotografi dan sinematografi juga menjadi passion saya, di mana saya dapat menangkap momen dan emosi melalui lensa. Semua ini adalah cara saya mengekspresikan diri dan menjelajahi perspektif baru dalam seni dan kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Potensi Akuakultur Dalam Menjaga Ketahanan Pangan Nasional

20 Desember 2024   22:46 Diperbarui: 20 Desember 2024   22:46 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto budidaya perairan: sumber gettyimages

Dalam era globalisasi dan perubahan iklim yang semakin cepat, isu ketahanan pangan menjadi salah satu tantangan terbesar bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Sebagai negara kepulauan dengan kekayaan sumber daya laut yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor akuakultur untuk mendukung pertahanan pangan nasional. Artikel ini akan membahas bagaimana pengembangan akuakultur dapat berkontribusi secara signifikan terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.

Akuakultur, atau yang kerap disapa budidaya perikanan, merupakan sektor yang memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki kesempatan besar untuk memaksimalkan produksi akuakultur yang dapat memberikan kontribusi besar dalam penyediaan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat.

Indonesia memiliki sekitar 17,91 juta hektare lahan yang dapat dimanfaatkan dalam sektor akuakultur, akan tetapi saat ini pemanfaatannya baru mencapai 5,35%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat ruang yang sangat besar untuk meningkatkan produksi. Dengan pengelolaan yang baik dan tepat, potensi produksi dalam sektor akuakultur dapat meningkat 50 juta ton per tahunnya. komoditas seperti udang, lobster, dan ikan air tawar tidak hanya memiliki nilai ekonomis tinggi tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan protein masyarakat Indonesia.

Akuakultur menjadi salah satu sektor yang berperan penting dalam penyediaan sumber protein pangan. Produk perikanan dari sektor ini tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi masyarakat akan tetapi juga membantu pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan meningkatnya permintaan akan produk perikanan, pengembangan akuakultur menjadi semakin relevan. Menurut Dr. Slamet Soebjakto dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, sektor ini telah menyediakan lapangan pekerjaan bagi ratusan juta orang dan berpotensi untuk terus tumbuh.

Pengembangan sektor akuakultur harus didorong oleh inovasi dan penerapan teknologi modern. Pendekatan berbasis teknologi dapat meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas hasil budidaya perikanan. Sektor ini juga berpotensi menarik minat generasi muda untuk terlibat dalam usaha perikanan, menciptakan wirausaha baru yang dapat menggerakkan ekonomi lokal. Selain itu, program-program pemerintah seperti pembangunan kampung perikanan berbasis kearifan lokal juga menjadi langkah strategis untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir.

Akuakultur memiliki potensi yang luar biasa dalam mendukung ketahanan pangan nasional Indonesia. Dengan memanfaatkan sumber daya alam secara optimal dan menerapkan teknologi modern. sektor ini dapat memberikan kontribusi yang sangat signifikan dalam menjaga ketahanan pangan nasional indonesia serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dukungan dari pemerintah dan partisipasi aktif dari masyarakat sangat dibutuhkan dalam mewujudkan potensi tersebut menjadi kenyataan. jika dikelola dengan baik, akuakultur tidak hanya menjadi sumber pangan yang berkelanjutan akan tetapi juga menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun