Mohon tunggu...
Aditia Murti
Aditia Murti Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswi kurang kerjaan tukang ngayal, ngakunya penulis (yg lebih sering ga punya ide nulis)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Maaf

1 November 2012   02:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:08 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Maaf…

karena keegoisanku

karena ketakmengertianku

karena ketulianku

aku cuma ingin kamu

aku ingin berubah karenamu

aku ingin menjadi yang kamu mau

aku ingin tetap bersamamu

tapi maaf

bila semua ini membuat kamu tak nyaman

maaf

bila semua terasa memuakkan

maaf

bila semua membuatmu tak tahan

aku baru pertama merasa

jatuh cinta yang sedemikian dalamnya

semua pun akui, aku tak lagi sama

amat berbeda saat aku jatuh cinta

maaf lagi, bila aku terlalu meragu

terlalu banyak menuntut

dan akhirnya buatmu terpasung

maaf…

bila akhirnya aku pun tak tahan

selalu ajukan pertanyaan

dan buatmu juga semakin tak tahan

aku ingin mulai lagi dari mula

coba dulu, beberapa hari saja

apa aku dapat berani berubah

atau akhirnya jadi sama saja

tapi kalau kamu tak mau

bisa apa lagi aku?

tak lagi mampu jalani hidup

setelah hilang nyaris seluruh nyawaku

atau lebih baik aku lenyapkan

nyawa di ini badan?

sepertinya itu lebih menyenangkan

kamu tak ada lagi gangguan

dan aku pun terlepas dari kesakitan

jadi ini jalan yang kupilih

tak punya lagi yang mau memberi kasih

tak juga punya yang bisa kuberi kasih

mundur pelan tersaruk dan tertatih

tak ada yang dengar suaraku merintih

sampai lenyap dan menjadi serpih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun