Sebelum membahas lebih dalam soal karakter Galadriel, mari kita bekenalan terlebih dahulu. Galadriel atau nama lainnya Alatáriel, seorang wanita dari ras elf (Perawakannya mirip dengan manusia, pembedanya terlihat dari telinganya yang runcing).Â
Galadriel dinobatkan menjadi salah satu elf terkuat di Bumi Tengah (Middle Earth). Dia memiliki darah bangsawan dari ayahnya Finarfin, pangeran dari Ñoldor. Okay, sudah cukup yaa untuk perkenalannya. Mari kita bahas lebih dalam sosok Galadriel ini.
Di awal cerita The Rings of Power, Galadriel diperlihatkan memiliki pemikirannya yang berbeda dengan anak-anak elf seusianya. Terlihat saat dia membuat perahu dari kertas.Â
Namun, semuanya berubah ketika kakak laki-lakinya meninggal dalam medan pertempuran melawan Sauron (Antagonis utama dalam serial ini). Kematian kakaknya mengubah Galadriel menjadi sosok wanita dewasa yang tangguh. Dia kekeuh mempertahankan keyakinannya bahwa Sauron masih hidup, ketika orang-orang menganggap Sauron sudah tidak ada. Dia diragukan oleh pasukannya dan juga sahabatnya sendiri, Elrond.
Meskipun diragukan oleh banyak orang, namun Galadriel tetap memegang teguh keyakinannya bahwa Sauron masih hidup. Nah, dari sini kita bisa belajar untuk memegang teguh suatu keyakinan, opini atau argumen yang kita anggap benar.
Selain itu, Galadriel memiliki kemampuan berpedang yang patut diacungi jempol. Hal tersebut dibuktikan saat dia mengalahkan seekor Troll Salju saat berada di Forodwaith.Â
Hai ladies, kalian harus seperti Galadriel yaa, minimal memiliki satu skill untuk membela diri ketika dihadapkan oleh situasi yang berbahaya. Banyak jenis bela diri yang bisa kalian pelajari, seperti Pencak Silat, Thai Boxing, Karate, Aikido, dll.
Galadriel adalah seorang wanita yang pemberani dan pantang menyerah. Disertai dengan keyakinan yang kuat, dia pergi mencari Sauron selama bertahun-tahun dengan mendaki gunung, melewati badai salju, dan berbagai rintangan berat lainnya.
Meskipun tampak sempurna, namun tidak ada makhluk yang benar-benar sempurna. Galadriel memiliki sifat keras kepala dan blak-blakan saat bicara.Â
Hal tersebut membuat dirinya dipenjara saat berada di Númenóreans (Maaf spoiler). Dari sini kita bisa belajar, bahwa kejujuran itu memang bagus, namun tidak semuanya harus diungkapkan secara blak-blakan. Kita harus bisa menahan diri, bersabar, dan memikirkan konsekuensi yang akan kita dapatkan dari apa yang kita ucapkan.