Ini adalah artikel favorit saya, dibahas secara menarik dan lugas. Bermanfaat? Pastinya. Tulisan ini pun disertai banyak link dan sumber terkait, ditulis secara rapi, runtut dan berdasarkan fakta yang ada dari berbagai narasumber.Â
Saya pribadi, sependapat dengan penulis yang mendukung gagasan Elon Musk bahwa Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) adalah salah satu ancaman terbesar bagi umat manusia. Tidak hanya Elon Musk saja, Bill Gates dan Stephen Hawking pun sependapat.Â
If you're not concerned about AI safety, you should be. Vastly more risk than North Korea. pic.twitter.com/2z0tiid0lc— Elon Musk (@elonmusk) August 12, 2017
Hal menarik lainnya, penulis menganalogikan dua perbedaan pendapat antara Elon Musk dan Mark Zuckerberg yang bertentangan macam Doraemon vs Terminator, hal tersebut yang mempermudah pembaca untuk memahami garis besar dari artikel tersebut.
Alasan saya mendukung Elon Musk, selain sebagai panutan tentunya, saya pun memiliki ketakutan tersendiri dengan teknologi yang akan hadir di masa depan nanti, khususnya AI. Lihatlah saja saat ini,teknologi seperti memperbudak manusia itu sendiri. Anak-anak yang kecanduan gadget, kejahatan cybercrime yang semakin merajalela, remaja yang kecanduan online game, teknologi yang semakin mempermudah malah membuat manusia menjadikan dirinya malas.Â
Jadi, kamu mendukung siapa? Elon Musk yang berpendapat bahwa robot yang memiliki kecerdasan buatan seperti manusia diprediksi akan menghancurkan umat manusia itu sendiri, atau Mark Zuckerberg yang berpendapat bahwa kita bisa hidup secara damai bersama robot yang akan membawa kemanfaatan besar bagi umat manusia.
3. Seberapa Pintar Kotamu Menghadapi Smart City? oleh F. Nugrahani Setyaningsih
Sedikit saran, mungkin judulnya bisa dipermak menjadi: Seberapa Pintar Warga Kotamu Menghadapi Smart City? Saya termasuk orang yang selalu mengaitkan antara humanisme dan teknologi.Â
Terdengar berseberangan, kah? Tentu tidak! Menariknya, penulis yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil secara apik bisa menjelaskan tentang tidak ada sinergi atau integrasi antara teknologi yang diterapkan Smart Cityitu sendiri dengan manusia (SDM, seperti staf atau warga) yang complicated dengan segala latar belakang yang dimiliki, aturan dan birokrasi yang sudah dibuat.Â
Smart City pun harus memiliki warga yang smart pula, bukan? Apa jadinya jika infrastruktur yang sudah dibangun seperti CCTV hanya dijadikan sebagai hiasan belaka? Kriminalitas malah semakin menjadi. Aplikasi aduan warga hanya sebagai formalitas belaka? Akan banyak tumpukan aduan warga yang terabaikan. Website kota/kabupaten yang hanya gengsi semata? Cuma menghabiskan uang saja, tidak membawa manfaat bagi sektor pariwisata dan juga orang luar untuk mengetahui info tentang kota/kabupaten terkait.Â
Teknologi canggih yang diterapakan pada smart city, harus dibarengi pula dengan warganya yang pintar (smart people). Bertanggung jawab dalam menjaga infratruktur teknologi yang ada, dan bijak dalam menggunakannya. Smart city tentu harus bisa memberi solusi dari segala permasalahan pelik yang kota/kabupaten miliki, seperti pencemaran lingkungan, bencana banjir, tsunami, kriminalitas, ketertiban lalu lintas, KKN, dll.