Mohon tunggu...
Raihan Izza
Raihan Izza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa yang menjalani study program Magister Manajemen di Universitas Islam Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Strategi Netflix dalam Mengembangkan Model Bisnis Unggul di Industri Hiburan Digital

12 Agustus 2024   23:24 Diperbarui: 13 Agustus 2024   11:55 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Penulis: Muhammad Raihan Izzatul Insan, Dr. R. Endy Gunanto Marsasi S.E., M.M.

Objek Kajian: Kajian tentang faktor apa saja yang memberikan Netflix keunggulan kompetitif dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar

A. Latar Belakang

Saya akan mengajukan karya tulis dengan topik "Strategi Netflix dalam Mengembangkan Model Bisnis Unggul di Industri Hiburan" untuk mengetahui mengenai faktor apa saja yang memberikan Netflix keunggulan kompetitif dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar di dunia. Topik ini menarik bagi saya karena dahulunya, Netflix merupakan perusahaan penyewaan DVD dan kemudian dapat segera beradaptasi menjadi platform streaming film dan televisi secara on-demand. Transformasi ini dapat terjadi akibat penerapan strategi Netflix yang adaptif dan inovatif dalam menghadapi dinamika pasar yang selalu berubah.

Netflix adalah sebuah perusahaan yang didirikan pada tahun 1997 oleh Reed Hastings dan Marc Randolph, yang saat ini menjadi salah satu perusahan terbesar dalam industri hiburan digital. Netflix memulai model bisnisnya melalui penyewaan DVD melalui surat, yang kemudian berkembang hingga menjadi model bisnis streaming hiburan digital seperti saat ini.

Pada konteks Inovasi, Netflix menjadi salah satu contoh menarik dari perusahaan yang berhasil mengidentifikasi peluang dan beradaptasi dalam mengembangkan model bisnis digital untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pada Chapter 14 "Growing The Enterprise", dijelaskan bahwa faktor-faktor seperti manajemen rantai nilai, jangkauan pasar dan pengalaman industri pendiri sangat mempengaruhi tingkat kesuksesan dan pertumbuhan suatu usaha baru. Dalam kasus ini, Netflix berhasil menerapkan faktor -- faktor ini dalam strategi bisnisnya, hal ini dapat kita lihat dari kemampuan Netflix dalam memperluas jangkauan pasar ke berbagai negara, serta bermitra dengan berbagai produsen konten di seluruh dunia.

Pertumbuhan Netflix dapat kita lihat pada kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia yang efektif. Dengan melakukan perekrutan talenta terbaik di industri ini, Netflix mampu mengembangkan teknologi yang dapat mendukung platform streaming-nya. Faktor lain seperti, pengalaman dan keahlian para pendiri serta manajemen dalam industri teknologi dan pemasaran memberikan keunggulan kompetitif yang dimiliki Netflix dalam beradaptasi dan berkembang dalam lingkungan bisnis yang kompetitif.

Strategi yang adaptif dan inovatif yang diterapkan Netflix, tidak hanya membuat perusahaannya bertahan, tetapi juga dapat memimpin pasar dalam industri hiburan digital pada saat ini. Netflix terus melakukan inovasi dalam mengembangkan konten orisinal yang berkualitas tinggi, serta memanfaatkan data analisis dalam memahami preferensi konsumen, sehingga mampu memberikan pengalaman menonton yang personal dan berkualitas. Dengan demikian, Netflix dapat digunakan sebagai salah satu contoh tentang bagaimana strategi bisnis yang unggul dapat diterapkan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dalam dunia industri yang selalu berkembang.


B. Strategi Pengembangan Produk dan Layanan Baru pada Perusahaan Netflix

Berkaitan dengan strategi pengembangan produk dan layanan yang dilakukan oleh Netflix, saya memilih materi pada Chapter 11 "Developing New Products and Service" sebagai landasan materi yang cocok untuk dikaitkan dengan strategi Netflix dalam mengembangkan produk serta layanannya.

Pada Chapter 11 "Developing New Products and Service", PPT Slide Ke-5, dijelaskan bahwa identifikasi kebutuhan pasar adalah langkah awal yang krusial dalam proses pengembangan produk. Netflix selalu memperhatikan tren pasar dan kebutuhan pelanggan untuk mengidentifikasi konsep produk yang inovatif. Sebagai contoh, pada tahun 2023, Netflix mulai mengembangkan konsep yang inretaktif dalam beberapa serial film, hal ini memungkinkan penonton untuk memilih sendiri alur cerita yang berbeda-beda dalam episode yang mereka tonton. Pendekatan ini mengenalkan sebuah pengalaman menonton yang baru dan berbeda, serta meningkatkan keterlibatan pelanggan dengan konten yang disajikan. Hal ini dapat menjadi contoh, bagaimana Netflix memanfaatkan analisis pasar dan tren teknologi untuk mengembangkan produk yang unik dan menarik. Pada Chapter 11 "Developing New Products and Service", PPT Slide Ke-7, dijelaskan bahwa model "four stage" digunakan sebagai metode untuk menyaring dan memilih proyek pengembangan produk. Netflix menerapkan model ini untuk memastikan bahwa proyek yang dipilih memiliki potensi sukses yang tinggi. Sebagai contoh, fitur "Play Something" dirilis pada tahun 2022, memungkinkan pengguna untuk menemukan konten yang relevan berdasarkan preferensi tontonan mereka sebelumnya, sehingga hal ini dapat meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan. Dijelaskan juga pada Chapter 11 "Developing New Products and Service", PPT Slide Ke-10, bahwa pentingnya kolaborasi antara tim dalam proses pengembangan produk. Tahap pengembangan produk yang dilakukan Netflix melibatkan berbagai kolaborasi antara tim R&D, desainer, dan staf pemasaran untuk menghasilkan produk komersial. Pada tahun 2024, Netflix memperkenalkan teknologi streaming dengan kualitas 4K dan HDR, tentunya hal ini memberikan pengalaman menonton yang lebih baik kepada pelanggannya. Netflix juga melakukan proses komersialisasi produk dengan baik. Hal ini dapat kita lihat pada proses uji coba, peluncuran, pemasaran pada seri dokumenter 2023. Netflix mendapatkan tanggapan positif dari para kritikus dan penonton, yang meningkatkan jumlah pelanggan baru. Netflix merancang strategi promosi yang efektif, seperti penggunaan media sosial dan bermitra dengan para influencer, hal ini merupakan peran penting dalam memperkenalkan produk baru ke pasar secara luas.

Faktor-faktor kesuksesan Netflix dalam mengembangkan produk dapat kita identifikasi dalam Chapter 11 "Developing New Products and Service", PPT Slide Ke-14, hal ini termasuk keunggulan produk, pengetahuan pasar, penilaian risiko, organisasi proyek, eksekusi yang baik dan dukungan manajemen. Netflix memastikan bahwa setiap produk baru yang dikembangkan memiliki nilai standar kualitas dan relevansi yang tinggi, melalui hal tersebut Netflix dapat meraih kesuksesan dan berhasil menjadi pemimpin di Industri hiburan terutama Layanan Streaming Video yang sangat kompetitif. Tentunya, hal ini tidak lepas dari strategi pengembangan produk dan layanan baru yang inovatif. Netflix juga menerapkan strategi diversifikasi produk untuk memperluas basis pelanggannya. Sebagai contoh, pengembangan konten lokal diberbagai negara seperti Indonesia, Korea Selatan, dan Jepang telah membantu Netflix menarik pelanggan baru dengan menawarkan konten yang relevan secara budaya. Investasi dalam produksi ini, tidak hanya meningkatkan keterlibatan pelanggan lokal, tetapi juga memperkuat posisi Netflix sebagai platform global dengan beragam pilihan konten yang tersedia. Melalui strategi-strategi ini, Netflix dapat meraih kesuksesan dan berhasil menjadi pemimpin di industri layanan streaming vidio.


C. Strategi Pemasaran Netflix dalam Mengembangkan Model Bisnis Unggul di Industri Layanan Streaming Video

Manajemen merupakan hal yang penting bagi keberhasilan suatu perusahaan, fungsi manajemen adalah sebagai elemen dasar yang erat kaitannya pada suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya untuk mencapai tujuan tertentu. (Farhan Fauzi & Marsasi, n.d.). Dalam Chapter 14 "Growing The Enterprise", PPT Slide Ke-3, menjelaskan bahwa keberhasilan suatu inovasi sangat dipengaruhi oleh kemampuan organisasi dalam mengaplikasikan berbagai elemen dalam strateginya. Beberapa strategi pemasaran Netflix yang sesuai dengan materi tersebut adalah pengelolaan rantai nilai yang baik, dengan cara bermitra dengan produsen konten dan distributor dalam menyediakan konten yang berkualitas. Penggunaan teknologi dalam inovasi dilakukan Netflix dengan cara menggunakan data analisis untuk memahami preferensi pengguna, serta dapat memberikan rekomendasi konten film yang relevan. Netflix juga melakukan ekspansi pasar yang efektif dengan menerapkan strategi pemasaran secara lokal dan global yang adaptif, sehingga Netflix mampu memperluas jangkauannya ke berbagai pasar internasional.

Netflix berhasil mengembangkan produksi konten orisinal sebagai salah satu strategi menarik dalam mempertahankan pelanggan. Dalam beberapa tahun terakhir, Netflix telah merilis berbagai serial dan film dan mendapat pengakuan internasional. Pada tahun 2023, Netflix mengalokasikan sekitar 17$ miliar dalam memproduksi konten orisinal, yang tercakup dalam berbagai genre dan bahasa. Strategi ini tidak hanya meningkatkan keunikan Netflix dalam media streaming, namun juga memperkuat loyalitas pelanggan dengan menyediakan konten eksklusif yang tidak dapat ditemukan pada platform streaming lainnya. Salah satu yang menjadi nilai keunggulan kompetitif Netflix adalah kemampuan mereka dalam mengelola data analisis untuk membentuk personalisasi pengalaman pengguna dalam menonton sebuah film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti gender, usia, dan pendapatan mempengaruhi tingkat keterikatan konsumen dengan sebuah merek, dengan memahami faktor demografis ini, perusahaan dapat lebih efektif dalam menargetkan dan mempertahankan pelanggan dalam segmen pasar (Gunanto Marsasi & Dewi Yuanita, 2023). Netflix mampu menggunakan algoritma yang canggih untuk merekomendasikan konten yang relevan berdasarkan preferensi dan perilaku pada masing-masing pengguna. Pada tahun 2022, Netflix melaporkan bahwa sekitar 80% dari konten yang ditonton oleh pengguna merupakan hasil rekomendasi dari algoritma. Hal ini menunjukkan, bahwa personalisasi dan preferensi tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi juga dapat memperpanjang waktu berlangganan. Netflix berhasil memperluas jangkauan pasar ke berbagai negara. Pada tahun 2024, Netflix telah tersedia di lebih dari 190 negara dengan jumlah pengguna sekitar 238 juta pelanggan berbayar di seluruh dunia. Ekspansi ini dilakukan dengan strategi pemasaran lokal, yaitu menyesuaikan konten dan promosi sesuai dengan preferensi budaya dan bahasa pada masing-masing negara. Netflix juga menjalin berbagai kemitraan strategis dalam memperkuat posisinya di pasar, hal ini dapat kita lihat pada kemitraan yang dibangun Netflix bersama beberapa studio besar Holywood untuk mendapatkan hak distribusi film-film blockbuster. Kemitraan ini juga dilakukan dengan produsen smart TV dan konsol game dalam mengintegrasikan aplikasi Netflix, sehingga pengguna dapat lebih mudah mengakses layanan streaming. Selain itu, Netflix juga bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi di berbagai negara untuk menawarkan paket bundling yang mencakup langganan Netflix. Misalnya, Netflix bermitra dengan Verizon di Amerika Serikat memungkinkan pelanggan Verizon mendapatkan akses ke Netflix sebagai bagian dari paket layanan mereka. Dengan semua strategi ini, Netflix dapat mengembangkan model bisnis yang unggul di industri layanan streaming video. Strategi pemasaran yang inovatif, penggunaan teknologi canggih, dan kemitraan strategis memungkinkan Netflix untuk terus tumbuh dan memenuhi kebutuhan pelanggannya dengan lebih baik.

D. Strategi Unggul Model Bisnis Netflix

Netflix telah menjadi salah satu perusahaan yang paling inovatif dalam industri layanan streaming video melalui model bisnis yang semakin berkembang. Pada bagian ini, kita akan melihat bagaimana Netflix menerapkan strategi untuk mengembangkan model bisnis yang unggul. Saya akan memilih materi Chapter 16 "Business Model and Capturing Value" sebagai acuan kali ini.

Pada Chapter 16 "Business Model and Capturing Value", PPT Slide Ke-8, dijelaskan bahwa model bisnis harus selalu adaptif agar dapat menghadapi perubahan pasar dan teknologi. Penerapan teori utilitas dengan mengadopsi inovasi dalam strategi pemasaran dapat meningkatkan partisipasi pelanggan, melalui pendekatan ini, perusahaan dapat lebih efektif dalam menarik minat pelanggan melali fitur dan layanan baru yang relevan, sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan secara keseluruhan(Farhan Fauzi & Marsasi, n.d.-b) Netflix telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam beradaptasi terhadap dinamika pasar. Salah satu contoh utama dari adaptabilitas ini adalah pergeseran dari model bisnis penyewaan DVD menjadi layanan streaming digital. Netflix memulai bisnisnya sebagai layanan penyewaan DVD melalui email, namun dengan berkembangnya teknologi internet dan perubahan perilaku konsumen yang menginginkan akses yang mudah, Netflix beralih ke model streaming digital. Langkah ini berhasil menunjukkan Netflix berhasil menjangkau audiens yang lebih luas dan menawarkan pengalaman menonton yang lebih nyaman. Selain itu, Netflix juga melakukan produksi film mereka sendiri seperti "Dark" dan "Stranger Things", hal ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada lisensi konten film dari studio lain. Netflix juga terus meningkatkan teknologi streaming mereka, termasuk pengenalan streaming yang berkualitas dan kemampuan untuk mengunduh konten untuk ditonton secara offline. Inovasi ini meningkatkan pengalaman pengguna dan membantu menjaga pelanggan tetap setia. Dalam Chapter 16 "Business Model and Capturing Value", PPT Slide Ke-16, membahas bahwa strategi inovasi model bisnis seperti inovasi yang didorong oleh pengguna (user-driven innovation), servitisasi (servitization), dan model sewa daripada kepemilikan (rent not own). Netflix memanfaatkan strategi ini untuk terus berinovasi dan menyesuaikan model bisnisnya dengan perubahan kebutuhan dan preferensi pasar. Salah satu strategi utama yang digunakan oleh Netflix adalah inovasi yang didorong oleh pengguna (user-driven innovation). Netflix menggunakan inovasi ini untuk meningkatkan layanannya dengan menggunakan algoritma yang canggih untuk mengumpulkan data tentang kebiasaan menonton penggunanya. Data ini mencakup informasi seperti genre yang disukai, waktu menonton, perangkat yang digunakan dan sebagainya. Data ini kemudian digunakan oleh Netflix untuk menganalisis dalam memahami preferensi pengguna secara lebih mendalam. Berdasarkan data yang dikumpulkan, Netflix mengembangkan sistem rekomendasi konten yang sangat personal, hal ini dapat meningkatkan kepuasan dan retensi pelanggan. Pada Chapter 16 "Business Model and Capturing Value", PPT Slide Ke-14, membahas tentang model bisnis generik dan spesifik menggunakan konsep 4S: Streamlining, Standardizing, Segmenting, dan Shifting. Pada Streamlining (Penyederhanaan): Netflix menyederhanakan proses akses konten dengan menyediakan platform yang mudah digunakan dan diakses oleh pengguna di berbagai perangkat. Hal ini mencakup peningkatan pengalaman pengguna dan pengoptimalan aplikasi untuk berbagai sistem operasi dan perangkat yang digunakan. Standardizing (Standarisasi), Netflix menetapkan standar kualitas konten dan layanan yang tinggi, dengan kualitas 4K dan HDR, serta konten orisinal yang berkualitas, Netflix memastikan bahwa pengguna akan mendapatkan pengalaman menonton yang terbaik. Pada Segmenting (Segmentasi), Netflix menggunakan data analisis untuk melakukan segmentasi pasar yang lebih efektif. Dengan memahami preferensi dan perilaku penonton, Netflix dapat merekomendasikan konten yang telah dipersonalisasi dan relevan bagi setiap segmen pasar. Penerapan kecerdasan buatan berbasis perilaku utilitarian dalam strategi pemasaran dapat meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran (Marsasi et al., n.d.)Pada Shifting (Perubahan), Netflix terus beradaptasi dengan tren pasar dan teknologi baru. Netflix juga telah memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan rekomendasi konten, hal ini menunjukkan kemampuan Netflix dalam beradaptasi dan mengubah model bisnisnya sesuai dengan kebutuhan pasar.


E. Pemanfaatan Pengetahuan dan Properti Intelektual pada Netflix

Netflix telah berhasil mengembangkan model bisnis unggul tidak hanya melalui inovasi konten dan teknologi, tetapi juga melalui pemanfaatan efektif pengetahuan dan properti intelektual. Pada bagian ini, saya akan menjelaskan bagaimana Netflix memanfaatkan pengetahuan dan properti intelektual untuk mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnisnya. Saya akan menggunakan materi Chapter 15 "Exploiting Knowledge and Intellectual Property" sebagai acuan.

Pada Chapter 15 "Exploiting Knowledge and Intellectual Property", PPT Slide Ke-4, membahas bahwa organisasi dapat memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, eksperimen atau akuisisi. Pada kasus ini, Netflix secara konsisten melakukan eksperimen dengan teknologi baru dan model bisnis untuk mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang preferensi pelanggan dan tren pasar. Contohnya, Netflix melakukan eksperimen dengan teknologi streaming interaktif yang memungkinkan pengguna memilih alur cerita yang diinginkan dalam beberapa serial populer seperti "Black Mirror: Bandersnatch" dan "Unbreakable Kimmy Scmhidt: Kimmy vs the Reverend". Eksperimen ini memberikan Netflix data yang berharga tentang preferensi interaktif pengguna, yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan lebih banyak konten serupa di masa mendatang. Selain itu, Netflix juga mengakuisisi perusahaan teknologi dan konten untuk memperkaya pengetahuannya dan memperluas kapabilitasnya. Salah satu contoh akuisisi yang dilakukan Netflix adalah akuisisi pada Animal Logic pada tahun 2023 untuk memperkuat kapabilitas produknya dalam konten animasi. Kemudian, pada Chapter 15 "Exploiting Knowledge and Intellectual Property", PPT Slide Ke-9, membahas mengenai pentingnya menyimpan dan mengambil kembali pengetahuan dalam organisasi. Pada hal ini, Netflix menggunakan sistem manajemen pengetahuan yang canggih untuk menyimpan data analisis, informasi pasar, dan feedback pelanggan. Sistem ini berguna bagi Netflix dalam mengambil kembali pengetahuan dengan cepat dan menggunakannya dalam berbagai keputusan strategis. Netflix memiliki basis data yang luas yang mencakup informasi detain tentang perilaku penonton pada berbagai wilayah dan demografi. Data ini dapat digunakan untuk meningkatkan rekomendasi konten, mengidentifikasi tren pasar dan merespon perubahan preferensi pengguna. Netflix juga memanfaatkan cloud computing untuk mengelola dan menyimpan daya dalam skala besar, yang bertujuan untuk memastikan informasi selalu tersedia dan dapat diakses kapan saja saat diperlukan. Pada materi dalam Chapter 15 "Exploiting Knowledge and Intellectual Property", PPT Slide Ke-10, mekanisme untuk membantu transfer pengetahuan termasuk penerjemah pengetahuan, perantara informasi, dan cara-cara yang digunakan. Netflix memfasilitasi pengetahuan di seluruh organisasinya melalui kolaborasi tim, pelatihan internal, dan penggunaan platform digital yang memungkinkan karyawan untuk berbagi wawasan dan ide secara efisien. Netflix mendorong budaya belajar dan inovasi dengan mengadakan sesi pelatihan dan workshop yang difokuskan pada teknologi baru dan tren terkini. Selain itu, Netflix juga menggunakan alat kolaborasi online seperti Slack dan Google Workspace untuk memastikan informasi penting dapat dibagikan dengan cepat dan efisien pada seluruh tim yang tersebar di berbagai lokasi. Netflix juga memanfaatkan properti intelektual untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya. Dalam Chapter 15 "Exploiting Knowledge and Intellectual Property", PPT Slide Ke-(11-14), dijelaskan bahwa berbagai jenis properti intelektual seperti paten, hak cipta, dan hak desain, serta manfaat lisensi IPR. Netflix melindungi konten orisinal melalui hak cipta dan lisensi, yang memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya produksi dan distribusi, menjangkau pasar yang lebih luas, dan mengurangi perkembangan para pesaing. Sebagai contoh, algoritma rekomendasi Netflix dilindungi oleh paten, hal ini mencegah pesaing dalam meniru teknologi ini secara langsung. Netflix juga bekerja sama dengan pencipta konten dan studio film untuk mendapatkan hak distributif eksklusif, yang memperkuat posisinya di pasar. Lisensi IPR juga memungkinkan Netflix untuk mengakses teknologi komplementer dan memperluas aplikasinya pada area baru. Dengan memanfaatkan pengetahuan dan properti intelektual secara efektif, Netflix dapat terus berinovasi dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di industri hiburan digital. Strategi ini tidak hanya mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis, tetapi juga memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan dalam pasar yang selalu berubah.


Kesimpulan

Netflix telah berhasil menjadi pemimpin dalam industri layanan streaming video digital melalui serangkaian strategi yang inovatif dan adaptif. Kesuksesan mereka dapat dilihat pada beberapa faktor. Pertama, Netflix secara konsisten memperhatikan tren pasar dan kebutuhan pelanggan untuk mengembangkan produk yang inovatif. Contohnya melalui pengenalan fitur interaktif dan personalisasi konten yang memanfaatkan data analisis untuk meningkatkan kepuasan para pengguna. Kedua, Netflix mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi dan preferensi pasar dengan sangat baik, melalui transisi model bisnis penyewaan DVD ke streaming digital online, kemudian melalui produksi konten orisinal, hal ini menunjukkan model bisnis yang fleksibel dan inovatif.

Kemudian, Netflix juga berhasil mengelola rantai nilai dan membangun kemitraan strategis yang kuat. Kemitraan dengan produsen konten, serta kolaborasi dengan produsen smart TV dan konsol game, memungkinkan Netflix menyediakan konten berkualitas tinggi dan memperluas jangkauan pasarnya. Penggunaan teknologi canggih dalam inovasi juga menjadi salah satu faktor penting, seperti algoritma yang canggih digunakan untuk merekomendasikan konten dan pengembangan teknologi streaming yang berkualitas (4K dan HDR). Melalui strategi pemasaran yang efektif dalam, termasuk penyesuaian konten dan promosi yang sesuai dengan budaya lokal pada setiap negara, berhasil membuat Netflix menjangkau lebih dari 190 negara dan menarik 238 juta pelanggan berbayar di seluruh dunia.

Netflix memanfaatkan pengetahuan dan properti intelektual secara efektif dalam mendukung pertumbuhan dan kelanjutan bisnisnya. Dengan melakukan berbagai percobaan teknologi, mengakuisisi perusahaan dalam memperkaya kapabilitas, dan melindungi konten orisinal melalui hak cipta dan paten, Netflix mampu berinovasi dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di industri streaming video yang kompetitif.


Referensi

Farhan Fauzi, M., & Marsasi, G. (n.d.-a). UTILITY THEORY APPLICATIONS THROUGH THE CONCEPT OF INNOVATION ADOPTION IN THE MARKETING PROGRAM OF FARMERS' DOCTORS. JURNAL MANEKSI, 12(1), 2023.

Farhan Fauzi, M., & Marsasi, G. (n.d.-b). UTILITY THEORY APPLICATIONS THROUGH THE CONCEPT OF INNOVATION ADOPTION IN THE MARKETING PROGRAM OF FARMERS' DOCTORS. JURNAL MANEKSI, 12(1), 2023.

Gunanto Marsasi, E., & Dewi Yuanita, A. (2023). INVESTIGATING THE CAUSES AND CONSEQUENCES OF BRAND ATTACHMENT OF LUXURY FASHION BRAND: THE ROLE OF GENDER, AGE, AND INCOME. Media Ekonomi Dan Manajemen, 38, 71--93. www.zara.com/id

Marsasi, E., Annisa Hermawan, B., Gunanto Marsasi, E., Kunci, K., & Buatan, K. (n.d.). IMPLEMENTATION OF UTILITARIAN BEHAVIOR BASED ARTIFICIAL INTELLIGENCE IN THE CASHLESS CAN BE FUN MARKETING PROGRAM.

Variety. (2023). Netflix allocates $17 billion for original content production

CNBC. (2022). Netflix launches game streaming service.

Bloomberg. (2023). Netflix to boost international film investments.

TechCrunch. (2024). Netflix launches interactive streaming technology.

Forbes. (2022). How Netflix's algorithm drives customer loyalty.

PatentScope. (2022). Netflix content recommendation algorithm patent.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun