Bertani bukan hanya sekadar sebuah profesi, tetapi juga merupakan sebuah bentuk penghargaan dan rasa syukur kepada Allah atas nikmat alam yang diberikan kepada manusia.
Melalui bertani, manusia dapat merasakan betapa besar kasih sayang Allah yang memberikan rezeki melalui tanaman dan hasil bumi yang ditanam.
Kelihatannya keluarga Anda memiliki pemahaman yang sangat dalam tentang arti sejati dari bertani.
Memang benar, bertani bukan hanya tentang mencari uang semata, tetapi juga tentang keberlanjutan hidup, keberlangsungan generasi, dan hubungan yang lebih dalam dengan alam dan penciptanya. Itu adalah komitmen untuk menjaga kehidupan, tradisi, dan nilai-nilai yang melekat dalam kegiatan bertani.
Ada beberapa alasan mengapa kaum muda mungkin merasa malu untuk bertani. Salah satunya adalah karena stigma sosial yang menganggap bertani sebagai pekerjaan yang kurang bergengsi atau ketinggalan zaman. Selain itu, ada persepsi bahwa bertani tidak menghasilkan pendapatan yang cukup stabil atau menggiurkan seperti karir di bidang lain.
Namun, penting untuk diingat bahwa bertani merupakan profesi yang mulia dan penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Mungkin dengan mengubah pandangan masyarakat tentang pertanian dan mengedukasi generasi muda tentang nilai-nilai dan manfaatnya, stigma tersebut dapat diubah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H