Mohon tunggu...
Rawi Dumilah
Rawi Dumilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN UNDIP Tim 1 Tahun 2021/2022 Fisika | Sains dan Matematika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cegah Banjir, Mahasiswa KKN Undip Manfaatkan Sampah Organik sebagai Isian Biopori

13 Februari 2022   19:03 Diperbarui: 13 Februari 2022   19:05 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengisian Sampah Organik (Dokpri)

Banyumas (09/02/2022) - Januari juga dikatakan sebagai bulan hujan sehari-hari karena turunnya hujan di bulan ini yang hampir setiap hari. Hujan pada bulan ini juga bukan hujan yang ramah karena hujan turun disertai petir dan sangat deras yang dapat mengakibatkan banyak kerusakan baik pada alam maupun pemukiman. 

Kelurahan Kedungwuluh memang memiliki sistem drainase yang baik, namun pada kenyataannya, halaman-halaman rumah warga terutama di RW 02 masih ada yang tergenang air ketika hujan. Untuk mengatasi hal tersebut, pembuatan Biopori merupakan hal yang tepat.

Biopori merupakan lubang-lubang keil yang terbentuk akibat aktivitas organisme dalam tanah seperti cacing atau pergerakan akar dalam tanah. Biopori juga dapat terbentuk secara buatan yang disebut sebagai Lubang Resapan Biopori. Lubang Resapan Biopori merupakan lubang dengan kedalaman 80-100 cm dan berdiameter 30 cm. 

Lubang ini dapat digunakan sebagai lubang resapan untuk menampung air hujan dan meresapkannya kembali ke tanah. Selain dapat menampung air hujan, lubang ini juga dapat digunakan untuk menghasilkan pupuk kompos karena biopori dapat diisi menggunakan sampah organik yang kemudian akan terurai secara otomatis.

Dengan memanfaatkan banyaknya sampah organik yang belum diolah secara maksimal, Mahasiswa UNDIP yang sedang melaksanakan KKN ini membuat Lubang Resapan Biopori. 

Hal pertama yang ia lakukan adalah melakukan survei wilayah yang cocok untuk dijadikan tempat penanaman lubang. Setelah mendapatkannya, wilayah tersebut dilubangi sedalam 80 cm dan diisi menggunakan pipa biopori. 

Sampah yang digunakan pada periode pertama ini adalah sampah daun kering dan tanaman yang telah mati. Setelah sampah terkumpul, sampah dimasukkan ke dalam pipa dan ditutup menggunakan tutup pipa biopori yang sesuai ketentuan, yaitu terdapat ventilasi sama seperti pipa biopori.

Menurut Bu Asih selaku warga RW 02 yang halamannya digunakan untuk melaksanakan program kerja ini, "Lubang Resapan Biopori sangat berguna untuk menampung sampah organik dan genangan air di halaman rumah berkurang. 

Semoga dengan adanya Lubang Resapan Biopori ini di halaman saya, sampah organik yang sebelumnya tidak terolah bisa dimanfaatkan dengan maksimal".

Penulis : Rawi Dumilah

Editor  : Hendrik Anggi Setyawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun