Banyumas (10/02/2022) -- Pandemi Covid-19 sudah memasuki tahun ketiga namun penyebaran masih terus meningkat terutama pada awal tahun 2022 ini. Peningkatan tersebut disebabkan oleh munculnya varian baru yang diberi nama menggunakan penomoran Yunani, yaitu varian omicron. Varian ini berasal dari Turki dan Masyarakat Indonesia mulai terinfeksi varian semenjak kepulangan seorang selebriti dari liburannya di Negara Bulan Sabit tersebut. Varian ini dianggap lebih berbahaya karena gejalanya yang sangat mirip dengan gejala flu biasa. Gejala tersebut berupa:
- Sakit kepala
- Nyeri tubuh
- Demam
- Batuk kering dan tenggorokan gatal
- Kelelahan
- Hidung tersumbat dan kesulitan bernapas ataupun napas pendek
- Mual
- Diare
Gejala-gejala tersebut merupakan gejala yang dirasakan oleh pasien yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 sedangkan untuk beberapa pasien yang belum mendapatkan vaksin dapat merasakan kehilangan indra perasa.
Saat ini, Kelurahan Kedungwuluh sedang menggencarkan penerapan protokol kesehatan karena beberapa RW sudah memiliki pasien Covid-19. Meskipun tidak memasuki zona merah Covid-19, pencegahan sangat perlu dilakukan terutama bagi siswa sekolah yang pada tahun 2022 ini sudah menjalani Pertemuan Tatap Muka 100%. Sekolah yang menerapkan PTM 100% adalah Sekolah Dasar sehingga pada tanggal 2 Februari 2022, Mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro melaksanakan program Sosialisasi Pembuatan Disinfektan Sederhana di SDN 3 Kedungwuluh dengan sasarannya adalah siswa kelas 5 yang terdiri dari 3 rombongan belajar, A, B dan C. Disinfektan dipilih karena para siswa sudah membawa hand sanitizer secara individu dan sekolah sudah menyiapkan tempat cuci tangan sejak awal masuk dan di depan kelas namun untuk kebersihan barang pribadi masih sering diabaikan oleh para siswa. Disinfektan sederhana juga sangat mudah dibuat dan memerlukan bahan yang sangat sederhana yaitu cairan pembersih lantai dan air.
Kegiatan sosialisasi ini diawali dengan penjelasan mengenai perbedaan hand sanitizer dan disinfektan, pentingnya membersihkan barang sehari-hari di masa pandemi, pemaparan alat dan bahan yang diperlukan kemudian praktek bersama pembuatan disinfektan sederhana. Para siswa mengikuti kegiatan secara antusias menyebabkan keadaan kelas menjadi ramai. Disinfektan sederhana diberikan kepada setiap siswa yang hadir menggunakan botol semprot berukuran 60 ml. Setelah praktikum selesai, sesi tanya jawab dilakukan untuk memeriksa pemahaman para siswa dan menunjukan tingkat pemahaman dan ketertarikan siswa terhadap materi sangat baik.
Menurut siswa kelas 5A, kegiatan sosialisasi ini sangat menarik dan berguna karena disinfektan sederhana dapat digunakan untuk membantu membersihkan rumah dan membersihkan perlengkapan sekolahnya seperti alat tulis dan meja belajar. Semoga dengan pemahaman mereka terhadap pentingnya kebersihan di saat pandemi, PTM dapat terus dilaksanakan dan kasus Covid-19 tidak meningkat terutama kluster Sekolah Dasar.
Penulis : Rawi Dumilah
Editor  : Hendrik Anggi Setyawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H