Mohon tunggu...
Rawi Wahyudiono
Rawi Wahyudiono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lebih dari 25 tahun pengalaman di dunia Information Technology
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hobby travelling, bertualang, bermusik sambil jualan server (HP, Dell, IBM), ERP Odoo, Storage, Networking, system mesin antrian http://rawiwahyudiono.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Amanat Ibu yang Terlupakan yang Berimbas pada Kejatuhan Usaha

17 Oktober 2010   02:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:22 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kasih ibu sepanjang jalan

Beberapa minggu yang lalu saya ketemu dengan kawan yang sudah 1 tahun tidak pernah ketemu lagi. Pertemuan terakhir sewaktu acara Pesta Wirausaha TDA 2010 yang pada waktu itu saya mendapat penghargaan sebagai Blog Perjalanan Bisnis Terbaik dari komunitas TDA. Kabar terakhir yang saya dengar dari dia bahwa bisnisnya sekarang lagi hancur-hancuran. Karyawan 15 orang tinggal sisa 6 orang. Tagihan dari klien loyal ternyata entah kenapa harus dipending bahkan ada yang dibatalkan. Kalau nilainya masih 7 digit mungkin tidak terlalu mengganggu tetapi ini nilanya 8 digit bahkan ada yang 9 digit. Selain itu pada waktu menjelang lebaran, kawan saya ini tidak bisa memberikan THR yang memang menjadi kewajiban karyawan, jangankan THR, untuk bayar pulsa telpon saja sampai tidak mampu. Mobil keluarga sudah terjual, ruko terpaksa pindah ke yang lebih murah, rumah juga sudah di tawar-tawarkan ke beberapa orang yang kesemuanya hanya demi untuk menutup biaya operasional yang semakin hari semakin besar. Sharing ke beberapa kawan juga sudah dilakukan, mulai dari kawan yang terdekat sampai yang terjauh di luar kota.Tetapi ya itulah…. kawan hanya sebatas memberikan saran sebaik-baiknya dan keputusan terakhir tetap ada di pihak dia. Pada saat itu semua usaha sudah benar-benar buntu…. gelap  tertutup awan. Padahal saya tahu persis bagaimana sifat kawan saya ini, dia bukan type yang mudah menyerah, dia seorang yang sangat fight dalam menghadapi masalah. Tetapi siapa yang bisa kuat menghadapi deraan kesulitan selama 1 tahun yang penuh dengan kondisi sangat-sangat kekurangan. Tetapi kesemuanya itu berubah 180% pada saat saya ketemu sama dia di suatu tempat, mukanya sudah kelihatan ceria, senyum mengembang seperti dulu, kesibukan terima telpon dari BB dan HP selalu menyela di sela-sela percakapan. Saya tanyakan bagaimana sih caranya kok bisa keluar dari kesulitan ini…?? apa resepnya…?? Dia bilang begini….. “ternyata saya sudah membuat sebuah kesalahan besar..” “waktu itu ibu saya yang satu tahun lalu meninggal menitipkan pesan uang 200,000 untuk diserahkan ke anak yatim”, katanya “dan saya terus terang lupa dengan pesan itu, saya sibuk ngurus pemakaman ibu dan juga mengurus semua keperluan selama sakit”, katanya melanjutkan “dan tahu enggak apa akibatnya……????? ya seperti ini, usahaku jadi berantakan semua, kerjaan yang semestinya lancar jadi ke-pending, tagihan jatuh tempo yang tidak bisa tertagih dengan seribu macam alasan dan macem-macem lainnya yang diluar akal sehat, diluar kebiasaan….”, katanya panjang lebar “tetapi setelah saya intropeksi kesalahan akhirnya ketemu juga jawabannya setelah ngobrol dengan seorang temen soal kesalahan yang mungkin masih mengganjal” “saat itu langsung saya ingat amanat ibu untuk menyerahkan uang 200,000 kepada anak yatim dan habis itu amanat ibu langsung saya jalankan ke yang lebih berhak menerima walaupun dengan sangat berat sekali karena kondisi keuangan yang lagi minus”, katanya “dan setelah itu lihat hasilnya…. loe lihat sendiri kan gue sekarang gimana, Gue lebih rileks karena banyak kerjaan yang masuk dan anehnya semua kerjaan itu kebanyakan dari customer baru”, katanya dengan penuh semangat “jadi…… jangan sekali-kali melupakan amanat apalagi itu amanat dari orang tua dan juga amanat yang berhubungan dengan anak yatim atau kaum dhuafa, cepet-cepet diselesaiin kalau loe nggak mau kayak gue dulu”, katanya lebih lanjut dengan semangat 45 Subhanallah…… Alhamdulillah…… terima kasih ya Allah, sekali lagi Engkau telah menunjukkan kebesaranmu melalui kisah temenku ini. Semoga saya dan pembaca kisah ini tidak sampai harus mengalami kejadian seperti itu. Semoga kisah ini membikin kami selalu ingat akan kebesaranMU, Amin Salam sukses dunia akherat,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun