Berawal dari kegelisahan Aldo sebagai wong kito palembang yang berkeinginan untuk membuat menu asal bumi sriwijaya ini biar bisa lebih hype dan berkembang, maka tercetuslah ide membuat menu pempek yang otentik dari segi bentuk, penyajian dan citra rasa unik yang tidak ada di indonesia dan tentunya juga di duniaÂ
Aldo sebagai pebisnis kawakan yang sudah makan asam garam di bisnis kuliner sebenarnya sudah memulai Pempek Wong Kayo sejak pandemi 2020 tetapi waktu itu hanya menerima pesanan berbasis online dalam kemasan frozenfood dan per 1 Oktober 2022, Aldo memberanikan diri membuka outlet resto dine in pertamanya di Perum Margahayu Bekasi Timur
Pempek Wong Kayo  berdasarkan kamus Palembang artinya pempek orang kaya. Makna filosofinya adalah pempek-nya enak dan untuk membikin pempek yang enak maka harus dimulai dari pemilihan bahan baku terbaik dan higieniesÂ
Seperti kebanyakan anak muda jaman sekarang yang selalu merasa tertantang dengan sensasi rasa atau bentuk yang unik biar bisa dijadikan bahan konten social media, maka konsep FRESH - SPICY - SENSATIONAL menjadi andalan utamaÂ
"Pemilihan konsep makanan pedas, berbentuk unik serta harga murah maka diharapkan bisa bersaing dengan merk pempek yang sudah terlebih dulu eksis di pasar," tutur Aldo optimis
Menu pempek original seperti kapal selam kecil/besar,  lenjer kecil/besar, kriting, adaan, kulit, tekwan, lenggang tetap menjadi menu yang harus ada di warung tetapi menu yang menyasar anak muda seperti pempek tornado yang berbentuk spiral dengan topping saos pedas berisi keju mozarella  yang disajikan diatas hotplate panas dijadikan menu andalan bagi para pecinta sensasi rasa
Menu yang unik-unik seperti Kapal Selam Sultan yang beratnya 500gram, Lenjer Sultan yang panjangnya 40cm, Pempek Pizza sepanjang 20 cm diciptakan untuk memenuhi hasrat penasaran para generasi milenial, generasi Z yang selalu tertantang dengan sesuatu yang baru
Pelajaran yang menarik dari Pempek Wong Kayo ini adalah keberanian Aldo mendobrak tradisi kuliner yang ada dengan memadukan kebutuhan pasar anak muda serta masih tetap mengedepankan menu tradisionalÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H