Mohon tunggu...
ari rawai
ari rawai Mohon Tunggu... -

dengan kedua mata ini, aku melihat...dengan hati ini, aku merasakan...semoga aku tetap bisa bercengkrama dengan warna-warni kehidupan ini...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Rembulan di Ujung Tahun

16 Oktober 2014   21:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:45 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sekarang adalah hari kamis, di bulan oktober tahun 2014 tanggal 16, sudah dipertengahan bulan yang mau diakhir tahun 2014. Saatnya mengambil nafas dalam-dalam untuk mendapatkan ketenangan berpikir, tentunya juga mendapat pencerahan pikiran, semarang saat ini adalah musim kemarau yang mau menginjak musim penghujan, akan tetapi belum ada tanda-tanda kehidupan air yang turun dari langit, suasana hari ini mendung, tetapi panas yang kurasakan dikulit ini menambah sensasi kedamaian yang sangat fluktuatif, sudah jam 12 siang saatnya makan siang lalu solat dhuhur, tapi belum ada temen seruang yang menjamah makanan, jadi malu untuk memulai, jaringan tubuh sudah mulai menunjukkan bergolak untuk diisi, sudah ada pergolakan batin untuk segera mengambil makanan, akhirnya ada yang bergerak mengambil makan siang. Hari ini mbak nur tidak mengirim makanan karena ada traktiran dari kontraktor pengerukan kolam pelabuhan Kendal, dus makanan sudah ditangan tinggal menyantap, berupa ayam goreng buatan suharti yang sudah terkenal, ku buka dus itu ternyata isinya nasi, ayam kremes, satu potong semangka kecil dan isi lainnya. ku makan dengan lahap bersama teman-teman dengan penuh candaan, membahas sesuatu yang tidak penting tentang kehidupan ini, dilihat dari sudut pandang komedi, tak terasa makanan sudah habis dan saatnya kembali ke ruangan untuk melanjutkan pekerjaan.

pekerjaan tahun ini tidak seramai tahun kemarin, ada beberapa capaian yang tentunya harus dibenahi untuk mencapai target karena sudah di ujung tahun, harapan masih ada walaupun waktu semakin sempit. penting untuk selalu di ingat bahwa usaha itu sangat diperlukan akan tetapi yang menyelesaikan hasilnya adalah Allah SWT. dari beberapa kutipan dari beberapa orang yang paling aku ingat adalah kutipan dari dalai lama, dalam kutipan itu adalah manusia adalah mahluk yang paling rumit karena senantiasi mencari kegelisahan dalam kehidupannya yaitu tentang kegelisahan masa depan, karena manusia gelisah dengan masa depan maka dia tidak ingat lagi tentang hari ini, dengan kesibukan akan masa depan maka ia tidak bisa menikmati hari ini sehingga akhirnya dia tidak hidup di masa depan atau pun di masa kini, dia hidup seakan-akan tidak akan mati lalu dia mati tanpa benar-benar menikmati apa itu hidup.

Beberapa tahun halaman ini sudah tidak saya sambangi karena kesibukan dengan kehidupan ini, sudah empat tahun baru bisa nulis lagi, seiring dengan waktu yang lalu ada beberapa hal yang sudah berubah antara lain bentuk halaman utama yang sudah berubah dan tambahan-tambahan lainnya yang tidak saya ikuti, dapat ditarik kesimpulan bahwa hidup adalah dinamis, dan dinamis adalah kehidupan, segala sesuatu akan berubah seiring dengan berkembangnya jaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun