Mohon tunggu...
ravi firdaus
ravi firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas komputer indonesia

hobi saya bermain sepak bola dan bermain mobile

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seorang Pemuda yang Bekerja Keras demi Keluarganya

10 Januari 2024   00:28 Diperbarui: 16 Januari 2024   13:00 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu hari ketika saya disuruh bekerja di perusahaan papa saya dan saya diajak berkenalan oleh papa saya dengan seorang pemuda yang bernama Johan,dan berumur 24 tahun yang harus berkerja demi menghidupi kebutuhan keluarganya beliau lahir di cianjur ,dan dia berkerja di PT Pandawa Bomber sebagai kuli tenda sekarang dia tinggal di tempat yang sudah disediakan oleh perusahaan yang cukup nyaman untuk di tinggali,dia suka berkerja pada hari kamis sampai minggu untuk memasang tenda pernikahan ,dan senin sampai rabunya dia membongkar tenda pernikahan yang sudah dipasang oleh timnya dan setiap minggu dia suka menerima gaji yang mungkin cukup untuk kebutuhannya dan keluarganya saya tanya berapa gaji anda perminggu,terus dia menjawab gaji saya seminggu sekitar 1-1,5 juta jawab beliau dan beliau bercerita dari uang 1 juta atau 1,5 juta ini dia berikan kepada keluarga 1 juta sisanya dia bertahan hidup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari dia hanya mempunyai seorang ibu,dan adik-adik yang masih sekolah beliau sangat semangat bekerja sekali dari hasil yang saya lihat pada beberapa hari sebelum saya wawancarai disisi lain hati saya merasa tersentuh setelah mendengarkan ceritanya karena dia harus bating tulang demi memenuhi kebutuhan keluarganya yang mungkin orang lain belum tentu bisa menghadapi diposisi ini tapi beliau orangnya tidak pantang menyerah atau mengeluh karena kata beliau kalo hanya mengeluh tidak akan hasil yang didapat jawab beliau ,dari situ beliau bercerita tentang masa hidupnya yang kelam dia suka melawan orang tua ,suka menggamuk kalo tidak di kasih uang,terus harus selalu dituritin apa yang dia mau,dan selalu mengkomsumsi narkoba atau miras tetapi di suatu saat di terkena musibah yang lumayan parah dia kecelakaan dari motor sampai motornya hancur dan kaki,tangan yang terluka cukup parah ,dan dari situ dia mulai berpikir dengan keras ,dan akhirnya dia berubah terus tak lama kemudian beliau mencari perkerjaan ke kota bandung dan alhasil beliau mendapatkan pekerjaan di PT pandawa Bomber tersebut menurut beliau ini adalah hoki saya seumur karna baru pertama kali beliau merantau ke bandung tak lama kemudian dia melamar langsung diterima oleh perusahaan tersebut ,dan beliau sempat menangis karena terharu dia bisa mendapatkan pekerjaan dengan sangat cepat ,dan boss nya juga baik kepada para pegawai kata beliau terus makan perhari suka disediakan oleh bossnya terus uang jajan/uang roko suka dikasi perhari sebesar 20.000 ribu rupiah beliau bersyukur sekali kerja di perusahaan tersebut ,dan beliau sempat menangis karena kesalahan dalam pekerjaan yang belum beres beliau di bentak oleh bossnya karena pekerjaannya tidak beres hampir dikeluarkan tetapi beliau meminta kesempatan agar tidak dipecat oleh boss ,dan boss mulai berpikir Panjang pada akhirnya dia masih tetap menjadi pagawai di PT Pandawa Bomber tetapi dengan syarat dia tidak akan mengulangi lagi kesalahan tersebut ucap si bossnya,beliau pernah menangis karena beliau tidak bisa membayar SPP adiknya yang masi sekolah tetapi beliau berusaha untuk tegar yang pada akhirnya beliau dikasih pinjaman oleh boss nya karena hubungan dia antara boss dekat sudah seperti temen dan beliau sekarang naik pangkat menjadi PIC lapangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun