What: Situational approach menekankan bahwa tidak ada gaya kepemimpinan yang cocok untuk semua situasi. Pemimpin harus fleksibel dan mampu menyesuaikan gaya mereka berdasarkan tingkat kompetensi dan komitmen anggota tim.
Why: Pendekatan ini penting karena situasi yang berbeda membutuhkan respons kepemimpinan yang berbeda pula.
How:
- Menilai tingkat kesiapan anggota tim.
- Menggunakan gaya yang sesuai, seperti instruksi langsung untuk pemula atau delegasi untuk individu yang lebih berpengalaman.
- Secara aktif memantau dan menyesuaikan pendekatan sesuai dengan perubahan situasi.
4. Contingency Theory (Teori Kontingensi)
What: Teori ini berfokus pada kesesuaian antara gaya kepemimpinan dan situasi tertentu. Faktor situasional seperti hubungan pemimpin-tim, struktur tugas, dan kekuasaan posisi menentukan keberhasilan gaya kepemimpinan.
Why: Teori ini penting karena memberikan kerangka kerja untuk memilih pendekatan yang paling efektif dalam situasi tertentu.
How:
- Mengevaluasi faktor-faktor situasional sebelum mengambil keputusan.
- Menyesuaikan pendekatan berdasarkan kebutuhan organisasi dan tim.
- Menggunakan kombinasi gaya kepemimpinan untuk meningkatkan hasil.
5.Path-Goal Theory (Teori Jalur-Tujuan)
What: Teori ini menyatakan bahwa pemimpin bertanggung jawab untuk membantu tim mereka mencapai tujuan dengan menjelaskan jalur, menghilangkan hambatan, dan memberikan dukungan.
Why: Pendekatan ini penting untuk meningkatkan kepuasan dan kinerja anggota tim.
How:
- Menyusun tujuan yang jelas dan realistis.
- Memberikan motivasi dan sumber daya yang diperlukan.
- Membimbing anggota tim dalam menyelesaikan tantangan.