Mohon tunggu...
Ravi Aditya Rahman
Ravi Aditya Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ravi Aditya Rahman - 41521010052 - Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Pikiran Positif dan Komunikasi Efektif

11 April 2023   16:14 Diperbarui: 11 April 2023   16:22 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: nusaputra.ac.id

Saat ini, berpikir positif adalah kekuatan dari dalam yang tidak terlihat dan dinamis, mempengaruhi semua aspek kehidupan. Pikiran positif menciptakan gambaran dalam pikiran, menyebarkan dan mendorong pemikiran tersebut muncul di dunia nyata, yaitu melalui tindakan. Tokoh terkemuka Warren Buffet pernah berkata, "Saya selalu berpikir saya akan menjadi kaya. Dan tidak pernah meragukannya sedikit pun." Seperti yang dia katakan, kita juga melihat fakta bahwa dia memang menjadi orang kaya.

Ini adalah contoh pikiran positif yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Kesuksesan Warren Buffet adalah hasil dari kekuatan pikiran. Karena pikiran positif menimbulkan perasaan positif, sikap positif, imajinasi konstruktif dan menghasilkan realitas positif. Sukses hanyalah manfaat dari berpikir positif dalam suatu hubungan. Pada saat yang sama, Anda dapat membayangkan betapa bahagianya orang yang berpikir positif di berbagai bidang kehidupan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kesuksesan seseorang ditentukan oleh pikirannya.

Hukum Berpikir Positif

Dahulu kala di Yunani hiduplah seorang pemuda yang berbakat dalam seni dan patung. Ia terkenal karena kemampuannya mengukir patung yang bernilai seni. Namun, bukan itu yang membuatnya terkenal, dikagumi dan dikagumi banyak orang, melainkan cara berpikirnya yang positif. Dia selalu melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang baik dan mencari yang baik.

Cara berpikir seseorang bersifat reflektif dan tergantung pada apa yang dipikirkannya. Ketika dia berpikir positif, pikirannya memantulkan energi dan tindakan positif (baik). Sebaliknya, jika dia negatif, pikirannya akan memantulkan energi dan tindakan negatif.

Pikiran manusia bekerja seperti memenuhi ramalan atau merencanakan sesuatu. Jika kita percaya bahwa kita bisa sukses dalam bisnis, maka bekerja keraslah untuk sukses, maka Anda akan sukses. Dan sebaliknya, jika kita berpikir kita akan gagal, berarti kita tidak melakukan yang terbaik, sebenarnya kita sedang mengalami kegagalan. Semua ini tidak lain hanyalah refleksi dari energi negatif yang terpancar dari pikiran.

Apa itu Komunikasi?

Sumber Gambar: pikiran-rakyat.com
Sumber Gambar: pikiran-rakyat.com

Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi yang semakin hari semakin pesat, tidak ada salahnya jika kita mencoba mengkaji kembali hakikat komunikasi. Kajian ini sangat berharga bagi kita untuk membangun pemahaman komunikasi yang lebih utuh. Kita tentu tidak bisa membayangkan hidup tanpa komunikasi. Bagaimana kehidupan ini muncul dan berkembang tanpa interaksi dengan penghuninya?

Menurut Purwandin (2018:53) Di era Industri 4.0, teknologi diharapkan mendominasi seluruh aspek kehidupan manusia. Akibatnya, berbagai industri harus bersiap dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi jika tidak ingin tertinggal dan merugi. Perkembangan teknologi dan keterbukaan arus informasi diidentifikasi sebagai faktor lingkungan yang mempengaruhi perusahaan sebagai organisasi baik secara internal maupun eksternal.

Komunikasi adalah persepsi produk, ditingkatkan dengan umpan balik. Di Yunani kuno, komunikasi dianggap penting untuk kohesi sosial, demokrasi, peradilan, pemuda dan pendidikan kewarganegaraan. Pentingnya komunikasi telah disadari sejak awal peradaban itu sendiri dan terlihat kemajuan yang signifikan dari waktu ke waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun