Dampak kenaikan harga bahan pokok terhadap pola konsumsi masyarakatÂ
Dalam kegiatan ekonomi, konsumsi adalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau konsumen. menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konsumsi adalah penggunaan barang manufaktur seperti pakaian dan makanan. Konsumsi juga bisa disebut tindakan menghabiskan atau mengurangi nilai guna barang dan jasa serta konsumen adalah individu atau kelompok yang melakukan kegiatan tersebut.Â
Barang konsumsi yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat adalah bahan pokok berupa sembako dimana itu telah menjadi makanan wajib konsumsi bagi masyarakat yang terdiri dari makanan dan minuman yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakatnya.
Lantas bagaimana jika kenaikan harga bahan pokok masyarakat terus meningkat, apakah berdampak bagi tingkat konsumsi masyarakat?
Konsumsi memegang peranan yang sangat penting dan dominan dalam perekonomian Indonesia, antara 57, 7 dan 73, 9 persen dari PDB disumbangkan oleh konsumsi terhadap perekonomian negara. Antara tahun 1999 dan 2008, konsumsi berfluktuasi dalam berbagai derajat.
Kontribusi konsumsi terhadap PDB menurun secara signifikan pada tahun 2001, menjadi 16, 2%, tetapi tahun berikutnya terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk di Indonesia, di mana permintaan masyarakat akan barang dan jasa juga meningkat. Konsumsi masyarakat Indonesia juga sudah mencapai Rp. 3.019.459,4 miliar pada tahun 2008, dan nilai konsumsi masyarakat meningkat hampir 400 % antara tahun 1999 dan 2008.Â
Harga merupakan salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi pilihan pembeli dikarenakan tidak semua orang mampu untuk membeli bahan pokok dengan harga tinggi. jika dilihat dari penghasilan masing-masing masyarakat yang memiliki pekerjaan yang berbeda-beda dan upah yang berbeda pula. Kenaikan harga pangan yang naik berturut turut itu dipicu oleh kenaikan harga minyak mentah dunia yang mana akan membat beban masyarakatnya semakin berat. oleh karena itu, daya beli masyarakat akan menurun.Â
Beberapa kasus kenaikan harga bahan pokok ini sering terjadi di pasaran menjelang lebaran dikutip dari laman Kompas.com pada tanggal 13 November 2022, tentang Harga Bahan Pokok Mulai Naik Jelang Lebaran, Jokowi Wanti-wanti Menterinya. Pada laman tersebut jokowi mengatakan "Barang-barang kebutuhan pokok juga sudah mulai naik, hati-hati utamanya masalah ketersediaan, pasokan, pangan maupun energi, apalagi ini menjelang Lebaran."kata pak jokowi.
Menurut Samuelson (1999), pendapatan disposabel, kekayaan, pendapatan permanen dan pendapatan menurut siklus hidup, dan faktor permanen lainnya seperti faktor sosial dan harapan tentang kondisi ekonomi masa depan merupakan faktor utama yang mempengaruhi dan menentukan jumlah pengeluaran untuk konsumsi.Â
Pendekatan siklus hidup dan pendekatan pendapatan permanen mengasumsikan bahwa rumah tangga membagi konsumsi mereka antara sekarang dan masa depan berdasarkan perkiraan kapasitas mereka untuk konsumsi jangka panjang.Â
Dengan menginvestasikan sebagian pendapatan mereka untuk mempertahankan konsumsi di masa depan. jumlah uang kuasi yang tersedia di industri perbankan mencerminkan pendapatan yang disisihkan dalam bentuk tabungan atau deposito. Selain itu, rumah tangga memutuskan berapa banyak yang mereka konsumsi berdasarkan kekayaan mereka.Â
Menurut pendapat penulis dari meningkatnya harga bahan pokok di kalangan masyarakat akan sangat berdampak negatif bagi masyarakat di kalangan yang kurang mampu diantaranya mereka akan kesulitan membeli bahan pokok setiap harinya dan konsumsi masyarakat terhadap bahan pokokpun menurun bahkan bisa mengakibatkan kerusuhan yang dapat merusak beberapa fasilitas umum yang diakibatkan oleh kerumunan masa yang berdemo, dan pada akhirnya pemerintah harus memperbaiki kembali fasilitas yang rusak tersebut.
Dampak dari kenaikan harga bahan pokok itu dapat ditangani dari bagaimana cara pemerintah menanganinya dan bagaimana pemerintah menjalankan semua peraturan demi kelangsungan Negara dan warga negaranya serta masyarakat nya sendiri bisa mencoba untuk mengurangi pengeluaran konsumtif dengan cara melatih diri untuk berhemat dan sewaktu-waktu menggunakan transportasi non-bbm seperti sepeda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H