Mohon tunggu...
Rauuf Bukhri
Rauuf Bukhri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Qur'an dan Tafsir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Menanamkan Ilmu Tauhid Bagi Anak Sejak Dini

9 Juli 2024   13:00 Diperbarui: 9 Juli 2024   13:31 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

llmu tauhid adalah cabang ilmu dalam teologi Islam yang berfokus pada keyakinan akan keesaan Allah . Kata "tauhid" berasal dari bahasa Arab yang berarti "mengesakan" atau "menyatukan". Secara terminologis, tauhid merujuk pada keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang layak disembah, tanpa sekutu dalam sifat, nama, atau perbuatannya maka dari itu mengapa pentingnya menanamkan ilmu tauhid kepada anak. 

karena Anak terlahir dalam keadaan fitrah, seperti kertas putih kosong yang siap menerima coretan tinta warna apa pun dan dapat digambar dengan bentuk apa pun. Sebagai orang tua, kita memiliki kesempatan untuk melukiskan kehidupannya dengan corak dan warna yang kita inginkan, membentuknya menjadi pribadi yang unik dan berharga. 

Seperti halnya selembar kertas putih yang belum tergores, anak-anak membawa potensi yang luas dan tak terbatas untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan imajinasi dan panduan kita. Dengan penuh cinta dan kesabaran, kita dapat mengarahkan mereka menuju masa depan yang cerah dan penuh makna, serta membantu mereka menemukan jati diri mereka dalam perjalanan hidup ini.

1. Menerapkan ilmu tauhid rububiyah pada anak sejak dini adalah langkah penting dalam membentuk dasar aqidah dan keimanan mereka. dengan cara penerapan seperti:

Menceritakan tentang Penciptaan: Ceritakan kepada anak tentang bagaimana Allah menciptakan alam semesta, langit, bumi, hewan, dan manusia. Gunakan bahasa yang sederhana dan gambar atau video untuk membantu mereka memahami.

Kisah Nabi dan Mukjizat: Ceritakan kisah-kisah para nabi, seperti Nabi Ibrahim yang merenungi penciptaan bintang, bulan, dan matahari untuk menemukan Tuhannya, atau mukjizat yang diberikan Allah kepada Nabi Musa. Ini membantu anak memahami kekuasaan Allah dalam menciptakan dan mengatur alam.

Mengajarkan Doa: Ajari anak-anak doa-doa harian yang menunjukkan ketergantungan kepada Allah, seperti doa sebelum makan, doa bangun tidur, dan doa sebelum belajar. Jelaskan bahwa doa adalah bentuk pengakuan bahwa segala sesuatu datang dari Allah.
Bersyukur: Biasakan anak untuk bersyukur atas nikmat yang mereka terima. Ajak mereka menyebutkan hal-hal yang mereka syukuri setiap hari

2. Menanamkan ilmu tauhid uluhiyah pada anak sejak dini sangat penting untuk membentuk dasar keimanan mereka dan memastikan mereka memahami bahwa hanya Allah yang layak disembah. Berikut adalah beberapa cara untuk menanamkan tauhid uluhiyah kepada anak-anak:

Memperkenalkan Konsep Ibadah Hanya kepada Allah
Penjelasan Sederhana: Gunakan bahasa yang sederhana untuk menjelaskan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang layak disembah, dan tidak ada yang bisa disamakan dengannya


Mengajarkan Rukun Islam
Shalat: Ajari anak tentang pentingnya shalat dan bahwa shalat adalah bentuk ibadah yang langsung kepada Allah. Mulailah dengan mengajak mereka shalat bersama dan menjelaskan setiap gerakan dan doa dalam shalat.

Puasa: Perkenalkan konsep puasa sebagai ibadah kepada Allah. Ceritakan manfaat puasa dan bagaimana puasa mendekatkan kita kepada Allah.

Zakat dan Sedekah: Ajarkan anak tentang zakat dan sedekah sebagai bentuk ibadah kepada Allah dan cara untuk membantu orang lain. Libatkan mereka dalam kegiatan amal sejak dini

3.Menanamkan ilmu tauhid asma wa sifat kepada anak sejak dini adalah langkah penting dalam membentuk pemahaman yang mendalam tentang keesaan Allah dan sifat-sifat-Nya yang sempurna. Berikut adalah beberapa cara untuk menanamkan konsep ini kepada anak-anak:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun