Budaya minum jamu merupakan suatu kearifan lokal yang sudah ada sejak dahulu. Menurut Permenkes No.003/Menkes/Per/I/2010, jamu adalah obat atau minuman tradisional dari bahan ramuan, tumbuhan, hewan, mineral, atau bahan bahan turunan yang sudah lama diterapkan. Sehingga dipercaya bahwa jamu memiliki berbagai manfaat, contohnya seperti, menghilangkan rasa pegal, meningkatkan stamina, dan menyembuhkan berbagai penyakit.
 Jamu biasanya terbuat dari berbagai macam rempah yang dicampur dengan akar, kulit kayu, bunga, biji, daun, madu, susu, telur ayam kampung, jelly, dan lain lainnya. Melihat dari keunikan jamu ini, membuatnya menjadi bagian integral dari Warisan Budaya Tak Benda Nasional Indonesia yang diakui oleh Kementrian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada tahun 2018. Lalu juga juga diakui sebagai bagian dari Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Dunia asli Indonesia oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada tahun 2023.
 Tetapi, budaya minum jamu ini masih banyak menuai kontroversi. Hal ini dikarenakan banyak sekali ditemukan penjual jamu yang menggunakan bahan bahan bahan seperti obat. Yang membahayakan adalah, dosis obat tersebut tidak diperhitungkan dan hanya asal dicampur di dalam jamu, sehingga dapat menyebabkan konsumen.
 Sehingga, Ibu hamil sebaiknya tidak mengkonsumsi jamu karena beberapa jamu dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin Jamu yang mengandung daun mint, sage, dan rosemary dapat memicu kontraksi yang bisa menyebabkan keguguran. Jamu rumahan atau jamu gendong belum tentu terjamin kebersihan dan keamanannya, sehingga bisa meningkatkan risiko terpapar kuman penyebab infeksi.Â
 Sebagai Mahasiswa Kedokteran Universitas Airlangga, saya berpendapat bahwa sebaiknya ibu ibu hamil menghindari meminum jamu saat mengandung, dan lebih percaya pada obat obatan yang dianjurkan oleh dokter. Hal ini dikarenakan pada dunia kedokteran, tidak merekomendasikan ibu hamil untuk mengkonsumsi jamu karena status keamanannya belum terkonfirmasi. Jamu dapat menimbulkan masalah pada kehamilan, seperti Cairan ketuban berwama keruh, Efek samping seperti pusing, mual, muntah, dan diare, dan Risiko keguguran.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H