Zaman berkembang lebih cepat dari apa yang difikirkan, teknologi menjadi suatu hal yang sangat penting pada zaman sekarang ini. Generasi sekarang sangat harus paham dengan yang Namanya teknologi agar bisa mengikuti perkembangan zaman, ditambah datangnya pandemic Covid-19 yang banyak mengubah berbagai aspek dalam kehidupan kita. Hampir semua bidang yang terdapat dikehidupan kita mulai dari ekonomi, Kesehatan, hingga Pendidikan via daring (dalam jaringan).
      Para anak dimasa ini melakukan pembelajaran di sekolah via online atau daring, yang dimana anak diharuskan paham atau mengerti cara mengoperasikan gadget. Dan yang sama-sama kita ketahui, orang tua sangat berperan sekali terhadap tumbuh kembang anak, tetapi dimasa ini orang tua harus ekstra mengawasi anak demi tumbuh kembangnya.Â
Mengingat anak sudah mulai dihadapkan dengan gadget sejak usia dini. Banyak hal positif yang bisa didapat dari gadget ini apabila anak paham dan teredukasi. Dan banyak juga hal negatif yang anak dapat dari gadget ini apabila kurang edukasi atau pengawasan dari orang tua atau orang sekitar.
      Sebuah survey yang dilakukan oleh salah satu media di Philadelphia yaitu Common Sense Media mengungkapkan bahwa anak-anak mulai usia 4 tahun sudah punya perangkat mobile sendiri tanpa pengawasan orang tua. Survei ini diisi oleh 350 orang tua keturunan Afrika-Amerika yang kebanyakan memiliki pendapatan rendah. Mereka mengisi pertanyaan saat sedang mengunjungi Einstein Medical Center di Philadelphia.
      Mengutip situs New York Times, 70 persen orang tua mengaku memang mengizinkan anak-anak mereka yang usianya 6 bulan sampai 4 tahun bermain perangkat mobile ketika mereka sedang mengerjakan pekerjaan rumah tangga, serta 65 persen melakukan hal yang sama untuk menenangkan si anak saat berada di tempat umum. Lalu satu perempat orang tua mengaku meninggalkan anak-anak mereka sendiri dengan gadget saat menjelang tidur, padahal layar terang sebetulnya mengganggu tidur.
      Dengan angka yang cukup tinggi tersebut, mayoritas orang tua menggunakan gadget untuk menenangkan anaknya. Dan anak bisa bermain perangkat mobile ini dengan bebas tanpa pengawasan orang tua. Dan tanpa pengawasan dari orang tua, seorang anak bisa menyerap berbagai informasi tanpa batas baik itu baik atau buruk bagi dirinya. Apabila dibiarkan hal ini akan membuat anak mencandu kecanduan dengan gadget.
      Berdasarkan pernyataan Psikolog anak RS Awal Bros Batam, Maryana, M psi, Psi menyebutkan, pola fikir beginilah yang salah "gadget memang bermanfaat untuk perkembangan anak, tapi tidak boleh berlebihan, harus ada aturan".
      Anak jangan sampai menjadi screen addict. Screen addict yang dimaksud lebih kepada kecanduan menatap layar, baik ponsel, tablet ataupun televisi. Dia menjelaskan, layar apapun bentuk yang tidak statis. Paparan tontonan dan permainan ini juga memicu anak jadi kurang memiliki rasa empati dan simpati terhadap lingkungan sosialnya. Berikut beberapa contoh kesehatan mental anak yang dapat terganggu:[1]
- Bahaya gadget bagi anak dapat menimbulkan masalah kesehatan mental dan perubahan perilaku, hingga depresi.
- Anak menjadi agresif dan mudah tersinggung jika orangtua tidak memberi mereka akses menggunakan ponsel atau tablet. Iritabilitas juga akan mempengaruhi keterampilan lainnya, khususnya dalam hal menahan diri, berpikir, dan mengendalikan emosi. Padahal, keterampilan ini membentuk dasar untuk kesuksesan di masa depan.
- Anak-anak dapat mengembangkan berbagai masalah mental, seperti kecemasan, kesepian, rasa bersalah, isolasi diri, depresi, dan perubahan suasana hati. Paparan terhadap gadget juga dapat meningkatkan risiko ADHD dan autisme pada anak-anak.
      Fenomena kecanduan gadget sejak dini memilik dampak yang cukup serius bagi anak bahkan bisa berlanjut hingga anak menjadi dewasa. Kesehatan mental merupakan hal yang sangat penting bagi pribadi setiap insan. Menjaga Kesehatan mental anak lebih penting daripada memanjakan anak dengan gadget.
      Selain membahayakan Kesehatan mental bagi anak, kecanduan anak terhadap gadget juga dapat mempengaruhi Kesehatan fisik seorang anak seperti apabila anak dibiarkan untuk memandangi layar kaca gadget secara terus menerus dapat mengurangi Kesehatan pada penglihatan seorang anak atau menyebabkan mata anak minus.
      Dan juga kecanduan anak terhadap gadget membuat kemampuan seorang anak dalam bersosialisasi terganggu, pasalnya seorang anak yang kecanduan dengan gadget hanya terpaku di depan layar kaca gadgetnya di rumah dan tidak bergerak keluar rumah.