Mohon tunggu...
Rauhana Shofia
Rauhana Shofia Mohon Tunggu... -

-yang terlihat sebatas terlihat-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Doa 03:00

13 Oktober 2013   15:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:35 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lagi, lagi dan lagi.
Suara itu tetap memaki.
Tak peduli hatiku menjerit.

Aku mencintainya, adu ku pada Tuhan.
Ini doaku setiap malam.

Tuhan, aku tau Kau selalu dekat.
Jerit pilu ini tentu amat Kau tahu.
Kau yang paling mengerti apa arti dirinya bagi ku.
Dia segalanya Tuhan. Setelah Kau dan kedua orangtua ku.

Ridhoi kami Tuhan. Ridhoi kami.
Peluk tubuh ku Tuhan. Peluk juga dia.
Tolong Peluk lah kami. Agar lebih kuat jalani hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun