Mohon tunggu...
RAUF NURYAMA
RAUF NURYAMA Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Masalah Media, Sosial, Ekonomi dan Politik.

Sekjen Forum UMKM Digital Kreatif Indonesia (FUDIKI); Volunteer Kampung UKM Digital Indonesia; Redaktur : tinewss.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Cerita Motivasi #1: Jadilah Seperti Tukang Batu!

9 Februari 2014   01:36 Diperbarui: 4 April 2017   16:11 23725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rekans Kompasianer yang saya banggakan. Mohon maaf, ini bukan bermaksud untuk mengejarkan burung terbang atau berenang kepada itik. Karena saya tahu, Anda bukan burung, pula bukanlah itik. Sekitar 10 tahun yang lalu, saat saya bekerja di sebuah perusahaan multi nasional yang mengharuskan saya  memberikan motivasi kepada rekans-rekans Sales.  Setiap pagi, saya harus memberikan motivasi agar mereka menjadi terinspirasi, dan mau melakukan pekerjaannya.

Setiap hari, saya harus bercerita tentang Motivasi. berbagai sumber saya baca, dan saya tulis kemudian saya sampaikan keesokan harinya. Sampai saya membukukan cerita motivasi ini menjadi 40 cerita motivasi. dan akhirnya saya serahkan ke pada para pimpinan cabang dan supervisor sales untuk menjadi bahan setiap briefing di pagi hari.

Cerita itu, saya sadur dari sumber yang sering tidak jelas asalnya dari mana. namun ceritanya seolah menjadi cerita saya sendiri. terus terang karena kebiasaan, cerita tersebut menjadi hapal dengan sendirinya.

Seperti cerita tentang : Jadilah seperti Tukang batu. Cerita ini, disajikan ketika sales atau marketing dari perusahaan merasa gagal dalam setiap melakukan penjualan. maka cerita ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada rekans sales. ceritanya kira2 demikian.

Seperti biasanya dipagi hari Tukang Batu berangkat ke Gunung, dia mencari batu yang kemudian harus dia pecahkan. Pukulan pertama dia ayunkan Palu untuk memecahkannya. Belum membuat batu itu pecah. Pukulan kedua dia ayunkan lagi, belum pecah. kemudian dia balikan batu itu, lalu pukulan ketiga dia ayunkan lagi. Juga belum pecah. Mungkin pada pukulan ke 7 , 8 atau ke sepuluh batu itu akan pecah. Pertanyaannya, apakah karena pukulan ke7, 8 atau ke sepuluhlah yang membuat batu itu pecah? Bukan.

Pukulan pertama, kedua, dan seterusnya memberikan kontribusi positif terhadap pecahnya batu. Pukulan, bisa dilakukan ditempat yang sama, atau bisa dilakukan ditempat yang lainnya pada batu tersebut. Itulah yang membuat tukang batu berhasil memecahkan Batunya.

Learning point dari cerita ini adalah:

Sebagai seorang Sales atau Marketing, ketika Anda belum berhasil melakukan penjualan. Janganlah kecewa, karena itu mungkin baru pukulan pertama. Atau baru pertemuan perdana  Anda dengan Suspect atau prospect Anda. Coba dengan pukulan kedua, atau cari cara lain. Mungkin pukulan ke sekian, anda bisa berhasil menjual. Kuncinya adalah Belajar lah memukul dengan sabar dan terus menerus tidak menjadi patah semangat, seperti tukang batu tadi.

Tukang batu tidak pernah tahu, kalau pecahnya batu itu pada pukulan ke-10 misalnya. Namun jika dia patah semangat, pukulan ke -9 dia lewatkan dan mencari batu lain. Dia ayunkan kembali palunya, dan seterusnya sampai dia tidak bisa memecahkannya pula. So, janganlah dulu mencari Batu lain seharusnya untuk dipecahkan, karena siapa tahun Prosfect potensial Anda sebenarnya akan membeli dari Anda, namun masalahnya bisa jadi karena dia menanti pukulan ke-10 Anda. Jika Anda tidak melakukannya, dan kemudian ada Tukang batu lain, yang datang dan memukulnya, dan ternyata pecah. Pastilah Anda orang pertama yang akan menyesalinya.

Semoga tetap semangat dengan tetap memelihara hubungan baik dengan calon pembeli (suspect), calon pembeli potensial (prosfect), Pembeli (Customer) dan bahkan langganan (Klien) Anda. Agar mereka tidak dipukul oleh orang lain, yang mungkin adalah saingan/rekan Anda. Seringlah melakukan pertemuan karena pertemua itu merupakan pukulan anda selanjutnya yang akan membuat lebih dekatnya batu terpecah.

Cerita lainnya akan saya sampaikan berikutnya. salam....

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun