Mohon tunggu...
RAUF NURYAMA
RAUF NURYAMA Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Masalah Media, Sosial, Ekonomi dan Politik.

Sekjen Forum UMKM Digital Kreatif Indonesia (FUDIKI); Volunteer Kampung UKM Digital Indonesia; Redaktur : tinewss.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

BPK vs KPK, Untungkan si Apa?

22 Juni 2016   15:18 Diperbarui: 22 Juni 2016   15:38 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika Polisi vs KPK, dikenal dengan istilah Cicak vs Buaya, terkait dengan saling serang dan saling hantamnya Polisi dan KPK. Bukannya sama-sama menyelesaikan masalah Negara, malah berebut pepesan. Saya yang waktu Sekolah Dasar pernah diajarkan peribahasa, "Yang Kalah jadi Abu, Yang Menang jadi Arang" Semuanya sami mawon (sama saja). Orang-orang yang terlibat di dalamnya akhirnya "mati". 

Kini KPK vs BPK, mereka berebut siapa yang Benar.

  • Versi BPK, Keputusan Audit Investigasi BPK sudah sesuai dengan Asa Profesionalisme, dan Sudah FINAL. Tidak mungkin BPK, menganulir apa yang sudah menjadi sebuah Kesimpulannya. BPK, adalah satu-satunya Lembaga Audit yang Kebenarannya harus dipercaya, dan hanya bisa dilakukan perbandingan kebenarannya dengan BPK dari negara Lain serta Kebenarannya hanya bisa di buktikan di Pengadilan. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua BPK dan Divisi Humas BPK kepada Wartawan.
  •  Versi KPK, Kata Agus (Ketua KPK), menurut Tim Penyidik, sekali lagi Tim Penyidik, bahwa tidak ditemukan pelanggaran Hukum dan Korupsi, sehingga Kasus ini harus di Hentikan. KPK, adalah Lembaga Anti Korupsi, yang dalam sejarahnya Tidak Boleh Salah. Sekali Sprindik dibuat, sudah pasti akan masuk penjara. Tidak boleh Ada SP3. Makanya, di sebut KPK. Karena mereka harus Profesional, Berintegritas, dan Tidak bercampur dengan Politik Praktis. Perlu di ingat dan di dengarkan baik-baik, Bahwa ketua KPK menyampaikan, Pengumuman bukan hasil Keputusan Rapat Pimpinan KPK, tapi Kata Tim Penydik... (Bukan Keputusan KPK), jadi KPK belum memberikan Keputusan atas masalah yang terjadi dalam kasus Sumber Waras, hanya mungkin terlalu cepat disimpulkan. Seolah-olah KPK sudah membuat sebuah kesimpulan bahwa Dalam Kasus Sumber Waras sudah Final, Ahok Tidak Bersalah dan Tidak Ada Korupsi, Pidana maupun pelanggaran Hukum Lainnya. Seolah-olah demikian. 
  • Atas "keputusan kpk" ini, kini muncul bahwa BPK dinilai "gegabah dalam membuat Rekomendasi atau keputusan. Gegabah, mungkin karena "siapa" yang di nilainya...? Atau Gegabah, karena ada kemungkinan BPK mau memenjarakan AHOK? Apa Kepentingan BPK kira-kira? Apakah BPK Sedemikian rupanya sehingga mengorbankan Profesionalisme dan Karirnya, demi memenjarakan seseorang. Atau mungkin karena gegabahnya, membuat keputusan dari sebuah analisa yang prematur? Jika Ya... apakah baru kali ini prematurnya, jika sering, mungkin saja mereka yang selama ini BENAR, terpenjara karena BPK selalu BENAR. BPK Harus di Audit? Siapa yang Audit BPK? AHOK Bisa jadi Pahlawan Jika bisa membuktikan bahwa BPK Goblok, dan buktikan bukan hanya kasus Sumber Waras, siapa tahu Kasus-kasus lainnya, juga banyak, dan mungkin sudah mengakibatkan yang lain di Penjara. Hal ini Karena KPK Percaya dan mandiri dalam membuat Keputusan di Jaman nya.
  • Atas Keputusan BPK, seolah-olah KPK di bawah Tekanan Tangan-tangan Gaib. KPK, HARAM memenjarakan AHOK, Karena ada yang tidak suka kalau AHOK masuk PENJARA. Maka kasus yang di dorong-dorong itu, tidak mungkin masuk sampai ke Pengadilan. KPK, tidak punya keberanian memutuskan, mungkin takut dibilang Goblok juga kali sama AHOK. Atas keputusannya tersebut, kini KPK mendapatkan gelar dari Ahok dan relawan serta Pro Ahok, sebagai Profesional dan BPK bermasalah.
  • Di mata, Musuh AHOK. Ini adalah Senjata. Senjata kalau tidak di asah akan tumpul, di asah terus tidak di sambitkan, tidak akan ada yang terluka. Maka bagi Musuh2 Ahok, bagaimana caranya pedangnya di asah dan disambitkan ke Lawan. Siapa tahu Menang.

Untung Saya Apa? Tidak ada. Pro Ahok, atau jadi musuh Ahok, PERCUMA. Kenal juga tidak. Pro BPK atau KPK? Juga Tidak. Siapa mereka, kenla juga tidak. Apalagi mereka mengenal saya? Pasti Tidak. Sehingga, Mau Ahok jadi Gubernur lagi, Mau Pedagang di usir, kampung-kampung di gusur, Jakarta Banjir, Jakarta Aman, Jakarta bebas Banjir, Jakarta punya Pulai Reklamasi atau apa kek. masa bodoh. KPK  masih jadi Cicak atau BPK menjadi Buaya, Juga gak masalah. Lalu siapa yang diuntungkan dari Kasus ini? #saysihtahu. Tapi, yang penting bagi saya.... #magrib kok terasa lama yah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun