Sehingga tidak berguna, metoda yang dibalik ini, mau ujian dulu baru daftar, atau daftar dulu baru ujian, toh perlakuannya sama. Belajarlah pada PPDB Online, sederhana cara berpikirnya.
Ketiga. Harapan saya sebagai orang tua Cama dan saya juga yakin orangtua cama yang lain, akan lebih setuju dengan adanya kejujuran, tranfaransi dan keadilan, sehingga dengan adanya kepastian dari awal, jika cama memang tidak lulus, bisa segera masuk melalui metoda lainnya, misalnya Ujian Mandiri, atau mencari Swasta dengan segera. Kasihan, banyak Cama dan orangtuanya, kini mendaftar kuliha kemana2. Padahal, begitu diterima di banyak PT, hanya satu yang akan diambil. Di sisi lain, dengan mendaftar ke banyak PT, tentu biaya juga besar, dan Tidak ada kepastian juga bagi PT yang bersangkutan.
Keempat. Sudah waktunya Pemerintah cukup menentukan Jumlah Kuota masing-masing Perguruan tinggi di semua perguruan tinggi, lalu ujikanlah cama secara jujur dan transfaran, lakukan semua secara online agar cepat dan efektif serta efisien. Jangan kalah dengan konsep jualan online, apalagi sekarang jaman teknologi 4.0, selain teknologi juga perubahan dalam sikap. Lakukan disruptive, bukan distrust. Ayo...Belum terlambat. Agar reformasi yang dilakukan tidak dipandang setengah hati.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H