Bagi sahabat yang ingin menjadi startup digital sebaiknya harus memiliki kemampuan sebagai hacker, hustler, dan hipster. Jika tidak memiliki kemampuan ketiganya, pastikan ada harus bekerjasama dengan mereka yang memiliki keahlian itu. Namun demikian, bagi anda yang belum mengetahui tentang istilah startup digital, hacker, hustler, dan hipster, berikut saya akan memberikan ulasannya, dan diakhir tulisan ini saya akan memberikan ilustrasi tentang proyeksi bisnisnya, serta perkembangan startup digital di Indonesia. Semoga Bermanfaat.
Startup menurut beberapa sumber yang menjadi acuan penulis adalah perusahaan atau usaha atau bisnis yang bari di dirikan, atau lebih ringkasnya disebut perusahaan rintisan. Sebagaimana hal tersebut, kita sepakati bahwa Startup merupakan segala jenis usaha dalam bidang apapun baik online maupun offline yang melakukan usaha baik produksi, distribusi, jasa, maupun perantara diantara itu semuanya. Jika kita bahas lebih lanjut terkait dengan istilah Startup Digital, maka perusahaan tersebut menggunakan teknologi untuk melakukan bisnisnya. Perkembangan Internet yang sangat luar biasa, kini menghasilkan beragam bisnis yang di digitalisasi. Apa saja yang di digitalisasi? Â Bisa pemasarannya, Informasinya, Promosinya, maupun layanan lainnya. Dalam cakupan yang lebih kecil, saya akan memberikan sebuah ilustrasi sebagai berikut:
Sebut saja namanya Udin. Udin saat ini sedang menekuni usaha pembuatan keripik singkong. Dia membuat keripik singkong dengan pemikiran yang berbeda dengan si pembuat keripik singkong lainnya. Misalnya, Keripik singkong Rasa Demokrasi, Keripik Singkong Rasa Rempah-rempah, selain tentunya rasa standar pada umumnya. Udin, berniat untuk mengembangkan usahanya, bukan hanya dalam skala kecil, tapi ingin menjadi perusahaan yang besar, walaupun hanya Keripik Singkong yang dijualnya. Demikian dulu, nanti kita lanjutkan dengan pemaparan istilah berikutnya.
Hacker, adalah orang yang memiliki kemampuan dalam hal membuat program, developer, atau coding. Sebuah kebiasaan dan pengetahuan serta keterampilan yang menghasilkan sebuah kebutuhan digital dapat terpenuhi. Misalnya, untuk membuat sebuah website, maka hacker ini akan membuatnya dengan menggunakan pengetahuan coding atau bahasa pemrograman sehingga dan akhirnya jadilah sebuah website. Dalam hal Bisnis yang digeluti Udin, maka Hacker akan membuat Website untuk Keripik Singkong Udin ini. Memberikan Informasi tentang apa keripik Singkong Udin, bagaimana cara membuatnya, bagaimana cara pemesanan dan pembeliannya, atau termasuk juga dengan beberapa promo yang dilakukannya.
Hipster, adalah orang dengan kemampuan tertentu membuat sebuah design baik tentang produk, tentang layanan, tentang tata letak website dan tentang apapun, yang pada akhirnya akan lebih disukai oleh pembeli. Bahkan perpaduan warna antara produk, logo, kemasan, website, juga menjadi bagian yang dilakukanoleh Hipster. Hispter bisa melakukan kesemuanya berdasarkan penelitian, survey, atau sekedar melakukan wawancara saja. Ada beberapa pendekatan yang dilakukan oleh Hipster, seperti UI dan UX. UI atau User Interface dan UX User Experience. UI atau User Interface lebih mengutamakan kepada penampilan sebuah produk atau Web, sedangkan UX atau User Experince lebih kepada pengalaman, perasaaan,dan persepsi User atau Pengguna terhadap produk atau Web tersebut.Â
Dalam bisnis udin, maka Hipster memberikan arahan kepada Hacker untuk mengatur tata letak website, perpaduan warna, dan tentunya terkait dengan rasa dan kenyamanan para pengguna. Hipster juga bisa melakukan masukan-masukan untuk melakukan design mulai dari produksi sampai pemasaran, agar semuanya menjadi lebih baik, lebih enak dirasakan, dan tentunya akan menjadi pengalaman yang baik untuk meningkatkan perubahan dalam perusahaan.
 Hustler, adalah orang yang harus bisa melakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan yang akan dilakukan atau diminta pasar. Dia juga harus memahami keinginan pasar. Dia harus bisa menjembatani atas perusahaan dengan investor dan pasar. Hustler harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk menyampaikan ide-idenya. Para CEo atau Founder dari sebuah perusahaan, harus memiliki kemampuan ini. Dalam posisi bisnis udin, maka udin bertindak sebagai Hustler. Founder, Manager, Marketing Bisnis, Komunikator.Â
Kembali ke topik pembahasan tadi, jika Udin memiliki kemampuan atas ketiga hal tersebut, maka Udin bisa melakukannya. Namun demikian, rata-rata setiap kita memiliki kemampuan terbatas, sehingga kerjasama dengan pihak lain sangat dibutuhkan. Misalnya ada orang lain bernama Oyo yang suka dengan teknologi, maka Udin bisa merekrut Oyo menjadi Hacker. Serta ada satu teman lagi yang memiliki kemampuan dalam bida design sebgut saja namanya Iwan, maka Iwan menjadi Hipster. Disini lah awal kolaborasi yang baik, sehingga menjadi sebuah Startup Digital bisa dimulai. Mereka akan menetapkan Visi, Misi, Target Pasar, Menghitung Investasi, dan lain sebagainya.
Lalu bagaimana perkembangan startup di Indonesia,jika membaca kondisi perekonomian dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi, Indonesia sudah beranjak dan memiliki para startup digital, namun kelihatannya jumlahnya masih belum banyak Indonesia masih lebih banyak menjadi pengguna, pasar, atau pembeli, belum menjadi Penjual yang terdigitalisasi.Â
Anda tertarik untuk melakukan Bisnis secara digital, mulailah dari sekarang. jadilah Startup digital, rekrutlah mereka yang memiliki kemampuan sebagai Hustler, Hipster, atau Hacker, sebagai pelengkap dana tim Anda. Jadilah sebuah The Dream Team, yang akan membawa Bisnis Anda Maju, Modern dan Berkualitas. Semoga...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H