Mohon tunggu...
RAUF NURYAMA
RAUF NURYAMA Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Masalah Media, Sosial, Ekonomi dan Politik.

Sekjen Forum UMKM Digital Kreatif Indonesia (FUDIKI); Volunteer Kampung UKM Digital Indonesia; Redaktur : tinewss.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Tidak Mungkin Saya Pilih Ahok

22 Maret 2016   16:36 Diperbarui: 22 Maret 2016   16:49 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang bilang jika Ahok dari Independen seperti Telur di ujung tanduk. Bisa terjatuh, bisa pecah. Hilang deh ahok di mata perpolitikan Indonesia. Ahok, kini lebih dominan dibandingkan Calon Gubernur lainnya. Secara, Komunitas pendukung Ahok semakin hari semakin bertambah, selain Teman Ahok, ada Muda mudi Ahok, kini ada Batman. Sedangkan Komunitas pendukung Calon Gubernur lainnya, sebut saja Suka Haji Lulung, SSU untuk Sandiaga Uno, atau Komunitas untuk Adyaksa Dault dan lainnya. Mereka seperti tidak mendapatkan Panggung di Media sosial maupun media Online. Mereka tidak menjadi "berita". Sayang....

Pers, saat ini sepertinya tidak adil bagi mereka yang "kecil" pendukungnya. Padahal belum tentu, yang sedikit pendukungnya itu tidak baik. Bahkan, bisa jadi yang banyak pendukungnya bukan orang yang benar-benar "bersih". Bersih dari KKN, bersih dari kegiatan pendanaan kampanye, dan lain-lainnya. Namun demikian, kembali ke Kampanye walaupun belum waktunya, sebagian Calon Gubernur sudah mulai curi start dengan mendatangi kampung-kampung maupun pasar-pasar Tradisional. Mereka Blusukan, ala Jokowi. Sayangnya tidak menjadi "berita".

Tidak ada gading yang Tak retak. Begitu pun dengan Ahok. Beberapa Kekurangan Ahok yang dijadikan bahan kritikan oleh para calon pesaingnya adalah beberapa kasus seperti ini :

  • Ahok bicaranya Kasar
  • Ahok Emosional
  • Ahok terganjal Kasus Sumber Waras
  • Ahok berasal dari Etnis tertentu 
  • Ahok Agamanya "anu"
  • Ahok Melanggar HAM
  • Ahok Melegalkan Prostusi
  • Ahok Suka pindah pindah Partai
  • Ahok sudah membeli Polisi, TNI dan KPK
  • Ahok Ambisius untuk menjadi Gubernur Kembali.
  • Di dukung oleh pengusaha-pengusaha (yang kemungkinan menjadi grativikasi)

Lalu Apa Kebaikan Ahok. Ahok memiliki Modal kebaikan :

  • Di dukung oleh banyaknya Komunitas calon pemilih di Ibukota
  • Ahok saat ini sebagai Gubernur Petahana
  • Ahok sang Agen Perubahan
  • Ahok idola kaum muda
  • Ahok seorang Oppotunis
  • Ahok adalah The Leader, bukan Follower
  • Ahok memilliki Integritas, dia Tidak takut kepada siapaun, Dia tidak takut kepada kebesaran partai Gerindra (dia keluar dari Partai nya Pak Prabowo), bahkan dia berani "Keluar" dari PDIP (Partainya Megawati).
  • Ahok di dukung oleh Pemilik Modal, sehingga dana buat promosi dan Kampanye tidak akan kekurangan, (contoh tahun 2012, dia diberikan sebesar Rp 45 Milyar dari Boss ABC, menurut pengakuan Ahok).
  • Ada banyak Partai-partai yang malah jadi pengikut Ahok, bukan Ahok ikut Partai. Contoh PSI, Nasdem, Hanura, Mungkin juga PKB dan PAN., bahkan Follower Ahok di Twitter mencapai hampir 4.5 Juta
  • Ahok pasti di dukung oleh Jokowi, karena kedekatannya.
  • Dan banyak lagi kelebihan Ahok dibanding lainnya.

Lalu kenapa saya, TIDAK MUNGKIN MEMILIH AHOK. Jawabannya Nanti...

Bagaimana dengan Peluang Calon Gubernur yang lain, apakah mereka tidak ada peluang untuk menjadi Calon Gubernur? Atau Gubernur Jakarta periode 2017-2022? Mari kita berhitung seberapa besar kemungkinan mereka bisa menjadi Pemenang dalam pertarungan ini. Sebagai Praktisi Marketing, saya mencoba menganalisa, kira-kira apa dan siapa yang harus dilakukan untuk bersaing dengan Ahok. 

  1. Jadilah yang berbeda dengan AHOK, dan berbeda dengan calon-calon lainnya. Fokus pada kekurangan Ahok. Itu lebih penting, atau jadilah lebih hebat dari Ahok.
  2. Kalau tidak bisa lebih baik dari AHOK, jadilah seperti apa yang diinginkan Warga kebanyakan. Misalnya, Masyarakat Butuhnya Pemimpin yang Adil, maka belajarlah ADIL dan Tunjukan jika Anda ADIL. 
  3. Karena sekarang jaman digital, maka sebagai Calon Gubernur di DKI harus melek Teknologi. Apalagi Media Social, jangn baru belajar. Jangan juga menjadi orang yang "kampungan" dengan Teknologi. Kuasai Media Online, Media Sosial, jadilah di trending topik disetiap hari, dengan aksi-aksi yang Anda lakukan.
  4. Belajarlah untuk Membunuh Karakter Anda, seolah-olah dari Tim yang lain, sehingga Anda menjadi seolah-olah orang tertindas, orang yang di dzolimi, (ini politik Kotor), tidak saya sarankan, tetapi masih banyak yang melakukannya. Menjijikan,
  5. Dekatilah Pimpinan Partai, Minta Dukungan sama mereka, Tunjukan Integritas dan Loyalitas serta pastikan Anda memiliki Cadangan uang untuk membiayai Dana Kampanye selama persiapan sampai Akhir. Dan Pastikan Anda tidak akan sakit hati ketika Kalah. Jangan meminjam Uang untuk Dana Kampanye. 
  6. Jika Anda kekurangan Dana Kampanye, mintalah kepada Partai-partai yang sakit hati dengan Ahok, Kepada Pengusaha yang sakit hati dengan Ahok, kepada orang-orang yang saat ini tidak Mau Ahok Manggung lagi.
  7. Lakukan segala bentuk promosi dan menjual diri secara masif, Terstruktur, dan memiliki daya dorong yang tinggi untuk melakukannya.
  8. Jangan terlalu sering bersinggungan dengan Ahok, karena akan menjadi berita buat dia. Jadilah Berita untuk diri sendiri. 
  9. Minta Bantuan rekan-rekan Penulis Kompasiana, untuk menjadi reporter dan peliput Anda, jika tidak menjadi Berita bagi wartawan lain. Undang mereka makan siang Gratis, bekali mereka dengan Uang Akomodasi, sekaligus jadikan Kompasana sebagai Teman Anda.
  10. Berkawan dengan banyak facebookers, buka Page's yang aktif, pun dengan Twitter Anda. Buat admin khusus yang bisa setiap saat mengedit setiap ada tim lawan yang nyasar ke akun Anda.
  11. Lakukan Iklan yang Baik, di Berbagai Media. Baik Cetak, elektronik, maupun Media Sosial.
  12. Lakukan kunjungan terus, baik pendekatan secara keagamaan, dengan lintas agam, maupun dengan pendekatan sosial kepada masyarakat, termasuk persiapkan semua Rencana Anda jika terpilh menjadi Gubernur nanti.
  13. Kalau tidak Ada pada Anda, Carilah Pigur yang bisa mengalahkan AHOK, seperti Budi Waseso misalnya.
  14. Jika tetap susah, ngapain sih repot-repot, sudah saja pilih Ahok. Kalau Perlu, Ahok lawannya adalah Kotak Kosong. Siapa tahu, nanti Ahok Kampanye sendirian, dan Tidak ada Calon yang lainnya. Ternyata yng menang yang Kosong. Kan Ahok gak boleh nyalon lagi tuh, baru daftar sebagai calon gubernur, dengan tidak ada ahok sebagai saingan. Ajukan peraturannya untuk Pemilu diulang, dan calon yang tidak dipilih tidak bisa mencalonkan lagi. 

Gitu saja, sudah sore. Sebelum pulang.... 

Eitttsss lupa. Kenapa saya tidak pilih Ahok?

1. Karena Saya Laki-laki dan masih suka Dengan Perempuan,

2. Karena Saya Sudah punya Istri, ngapain harus cari yang lain, Apalagi Ahok, Ahok kan Cowok.

3. Karena ini yang paling utama, KTP saya bukan Warga DKI.

 

Daaahhhh

 

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun