Seminggu lalu, sepulang Shalat shubuh dari Masjid. Aku pulang, jalan kaki. karena jaraknya juga memang tidak jauh, paling sekitar 150 Meter. Sepanjang jalan, yang masih agak gelap, tiba-tiba ada serangga hinggap di leher atas belakang. refleks tangan saya menepuk dan memukulnya kemudian membuangnya. Gak lama setelah itu ada rasa gatal. Siangnya, karena gatalnya belum hilang saya olesin balsem. Malamnya, saya pegang agak perih. takut ada luka, saya ambil madu. Biasanya kalau luka diolesi madu langsung kering.
Keesokan harinya saya minta istri untuk lihat leher atas belakang. Betapa kagetnya istri saya, ketika kulit saya ternyata kemerahan, ada rintik-rintik seperti jamur, dan semakin membesar.
"Yah, ini kok kayak herves yah?, tanyanya..."Kok bisa gini sih?" lanjutnya.
[caption id="attachment_319712" align="aligncenter" width="512" caption="Sumber : igcomputer.com dan olahan sendiri"][/caption]
Saya jelaskan kejadiannya, kemudian kami sepakat untuk ke Apotek. Saya sekarang lebih memlilih untuk diskusi dengan apoteker dulu, sebelum ke dokter. Setelah ngobrol dengan apoteker, saya jadi plong sebentar. Ternyata bukan herves. Namun ini Tomcat. Obatnya cukup murah cuman 17rb-an, cukup dioleskan dan biarkan jangan kena terik matahari. Kulit memang akan sedikit menghitam seperti terbakar, tapi kemudian akan kembali dengan kulit yang baru. Rasa gatalnya jangan sampai di gaurk-garuk, biarkan saja.
Saya baca di Internet: Bisa Tomcat, lebih berbahaya dibandingkan dengan Bisa Ular Kobra. Bisa Tomcat, keluar biasanya karena Tomcat merasa, tersentak. oleh karenanya, jika anda di serang tomcat, harus tenang dan biarkan dia pergi dari tubuh atau kulit Anda, seacara baik2. Jangan sampai dia mengeluarkan Bisanya. Namun jika Anda ternyata sudah kena, segera lah untuk beli obatnya.
Tomcat memang berbahaya, Namun jangan khawatir. Obatnya ada dan relatif murah. Alhamdulillah, kini aku sudah mulai sembuh, kulit sudah bagus kembali. semoga bermanfaat. salam :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H