istilah NUPTK bukanlah hal asing bagi orang yang bergelut dengan dunia sekolah. setiap guru harus memilikinya untuk memenuhi administrasi di sekolah. untuk memilikinya tak semudah membalikkan telapak tangan.
mendengar cerita dari beberapa guru, bahwa dia sudah mengajukan semua berkas untuk memiliki NUPTK. namun apa yang terjadi?, ternyata setelah ditunggu-tunggu NUPTK itu tak kunjung muncul. dengan semangatnya dia mengajukan berkas yang kedua kalinya, bahkan kejadian pertama terulang kembali. NUPTK itu masih bersarang di kandangnya.
guru tersebut tidak putus asa begitu saja, dia tetap mengajukan berkasny untuk yang ketiga kalinya walaupun legalisir ijazahnya terbuang begitu saja. setelah ditunggu dengan waktu yang agak lama, NUPTK itu msih blum keluar juga. akhirnya, dengan polosnya guru itu bilang"kayaknya harus pake' pelicin baru bisa keluar". ternyata dengan "pelicin" itu NUPTK tersebut bru diterima dan terlihat oleh sosok matanya.
entah apa yang harus kita perbuat?, kenapa sistem ini sudah menjadi penyakit kanker yang begitu kronis?.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H