Florence Nightingale yang dikenal sebagai ibu keperawatan modern, melahirkan berbagai konsep teori yang digunakan untuk asuhan keperawatan sampai saat ini. Salah satu konsep teorinya yaitu komunikasi terapeutik. Dalam salah satu jurnal dikatakan bahwa setiap malam, Florence mengunjungi, berbicara, dan memberikan empati kepada pasiennya mengenai momen-momen dalam hidup pasiennya. Hal ini tertuang dalam AACN (2008), Berman (2021) terkait personal value perawat yang diindikasikan untuk perawat diantaranya altruisme dan human dignity. Masih tentang Florence, terdapat kalimat yang dituangkan dalam tulisannya yang mengatakan bahwa lingkungan tempat pasien dirawat merupakan hal vital untuk menunjang kesembuhan dalam proses keperawatan.
Melihat dari sisi Florence dalam tulisan-tulisannya mengenai konsep keperawatan dapat dikembangkan menjadi etik dan juga keprofesionalisme-an seorang perawat di masa kini. Yang berada pada UU No. 36 tahun 2009, mengatur bahwa asuhan keperawatan bertujuan untuk mencapai layanan kesehatan oleh perawat sesuai standar, hak, dan kode etik pelayanan profesi. Walaupun terdapat hak-hak yang mengatur tentang bagaimana seharusnya perawat melakukan asuhannya namun sudah pasti pasien memiliki ekspektasi terkait asuhan perawatannya. Dari beberapa literatur yang ditemukan ditemukan bahwa kenyamanan lingkungan mempengaruhi tingkat kesembuhan. Dalam studi Jordanin tahun 2005, dikemukakan bahwa lingkungan positif membawa dampak yang baik bagi kesehatan pasien dalam asuhan yang meliputi treatment, kindness, cheerfulness. Berbalik pada kilas kalimat yang dikemukakan oleh Florence, memangnya seberapa besar pengaruh dari lingkungan positif dan juga komunikasi yang dibangun antara perawat dan pasiennya?
Lingkungan positif banyak terbangun dari ketulusan serta kedekatan antara perawat dan pasien. Lingkungan positif juga bisa dibangun dari senyum ramah seorang perawat kepada pasiennya karena senyum menandakan penerimaan, membangun kepercayaan, dan meredakan situasi tegang. Oleh sebab itu, pendekatan dengan senyuman dan keramahan digunakan oleh perawat di rumah sakit untuk menunjukan kedekatan dan mendapat kepercayaan dari pasien. Selain itu humor juga dilontarkan untuk meredam suasana tegang dan menumbuhkan relasi yang baik.
Dalam penelitian yang melibatkan 117 partisipan, dikatakan bahwa humor yang dilontarkan oleh perawat saat melakukan asuhan keperawatan dapat mendorong moral dan sifat asertif individu serta terjalin interaksi positif. Oleh karena itu, dalam meningkatkan konsep teori yang telah dikemukakan oleh Florence Nightingale dan tanpa menyalahi etik serta profesionalisme perawat dalam bekerja, senyuman, komunikasi terapeutik, dan juga humor yang dilontarkan semata adalah karena perawat ingin pasien yang berada dalam asuhannya merasa dekat, terbuka, dan percaya dengan dirinya. Selain itu, senyuman, komunikasi terapeutik, dan juga humor yang dilontarkan didasari agar pasien tidak merasa tegang dan terjalin hubungan timbal balik yang baik sehingga lingkungan yang positif dapat terjadi. Semuanya karena pasien adalah center dari kesehatan dan juga tanggung jawab perawat sehingga apapun yang dilakukan adalah demi tercipta dan tercapainya asuhan keperawatan yang baik.
Referensi
Girmay, A., Marye, T., Haftu, M., G/her, D., Brhanu, T., & Gerensea, H. (2018). Patients expectation strongly associated with patients perception to nursing care: hospital based cross sectional study. BMC Res Notes. doi:https://doi.org/10.1186%2Fs13104-018-3447-x
Karimi, H., & Alavi, N. M. (2015). Florence Nightingale: The Mother of Nursing. Nurs Midwifery Stud. doi:https://doi.org/10.17795%2Fnmsjournal29475
McKenzie, K., Moulam, M., & Murray, G. (2017). Practising with a smile.
Pemerintah Pusat. (2009). Undang-Undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Retrieved from https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38778/uu-no-36-tahun-2009
Zalvi, W., Fitriani, A. D., & Megawati. (2020). Analisis Implementasi Asuhan Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Ruang Rawat Inap Bangsal Penyakut Dalam Perempuan Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan. Jurnal Health Sains, Vol.1(No,5).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H