Mohon tunggu...
Raudhatur Rahmi
Raudhatur Rahmi Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa

Saya suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Inklusi dalam Prespektif Islam: Merangkul Keberagaman dan Keadilan

28 Oktober 2023   23:05 Diperbarui: 28 Oktober 2023   23:12 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kata Inklusif mengindentifikasikan sebagai sikap terbuka, toleran dan mau menerima orang lain. Menurut Dr. Alwi Shihab sebagaimana dikutip oleh Wahid Irfan Maghfuri dalam skripsinya menjelaskan bahwa konsep pendidikan Islam inklusif harus dibangun dengan landasan pemahaman mengenai perbedaan yang merupakan sunatullah, memiliki pluralisme agama dan semangat toleransi (Wahid Irfan, 2013: 23). 

Menurut Smith, kata inklusif merupakan istilah terbaru yang digunakan untuk mendeskripsikan penyatuan bagi anak-anak berkelainan, penyandang hambatan atau cacat ke dalam program-program sekolah reguler. Inklusif juga dapat berarti bahwa tujuan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki hambatan adalah keterlibatan dari tiap anak dalam kehidupan sekolah secara menyeluruh. Selain itu, inklusif juga berarti penerimaan peserta didik yang memiliki hambatan atau keterbatasan ke dalam kurikulum, lingkungan, interaksi sosial, dan konsep dari visi dan misi sekolah (J. David Smith, 2014: 45).

Menurut Direktorat Pendidikan Luar Biasa pendidikan inklusif adalah sistem layanan pendidikan yang mensyaratkan anak berkebutuhan khusus belajar di sekolah-sekolah terdekat di kelas biasa bersama-sama teman seusianya. Sekolah penyelenggara pendidikan inklusif adalah sekolah yang menampung semua murid di sekolah yang sama. Sekolah ini menyediakan program pendidikan yang layak dan menantang, tetapi disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan setiap murid maupun bantuan dan dukungan yang dapat diberikan oleh para guru agar anak-anak berhasil (Kemendiknas, 2005).

Pendidikan inklusi adalah suatu sistem pendidikan yang dirancang dan diatur dengan sebagaimana rupa agar dalam pendidikan di suatu lembaga pendidikan khususnya pada Lembaga Pendidikan Islam (Sekolah Islam dan Madrasah) itu, tidak memilah atau membedakan karakteristik (kelebihan atau kekurangan) individu atau peserta didik secara fisik, mental, emosional sosial, dan atau bahkan pada sisi ekonomi secara sosial. Karena itu, semua peserta didik dalam hal ini yang mau bersekolah memiliki hak dan kesempatan untuk mendapatkan pelayanan pendidikan dan pengetahuan yang sama, tanpa adanya perbedaan walaupun itu sangat tipis, (Mahabbati, 2012).

Pendidikan Inklusi adalah sistem layanan pendidikan yang mensyaratkan anak berkebutuhan khusus belajar di sekolah-sekolah di kelas biasa bersama teman seusianya (Maftuhatin, 2014). Sekolah penyelenggara pendidikan inklusi merupakan sekolah yang menampung semua murid di kelas yang sama.

Dengan pengertian diatas dapat dilihat pendidikan inklusi memiliki tujuan yaitu memberikan intervensi bagi anak berkebutuhan khusus sedini mungkin.

Dalam pandangan Islam sangat menekankan akan pentingnya Pendidikan yang tidak membeda-bedakan antar manusia yang satu dengan yang lain. Kewajiban dalam menuntut ilmu pun tidak hanya sebatas kewajiban bagi golongan atau orang orang tertentu saja, tetapi wajib bagi seluruh penganut Islam baik dari laki laki maupun juga perempuan, dalam kondisi yang cacat maupun normal.

Jika dikaitkan dengan Perspektif islam, Pendidikan inklusi merupakan suatu konsep pendidikan yang mencakup nilai-nilai penting seperti merangkul keberagaman serta keadilan (Junaidi, 2017). Dalam Islam, setiap individu memiliki nilai yang sama di hadapan Allah, tanpa melihat latar belakang sosial, ras, atau kecacatan fisik.

Oleh karena itu, pendidikan inklusi dalam perspektif Islam bertujuan untuk memberikan akses pendidikan yang adil dan setara bagi semua individu, tanpa membeda-bedakan mereka berdasarkan perbedaan yang ada (Sutarya, 2019).

Dalam pendidikan inklusi, keberagaman dihargai dan dianggap sebagai kekayaan. Islam mengajarkan pentingnya saling mengenal dan saling memahami satu sama lain, serta saling berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk memperkaya kehidupan kita.

Dengan menerima keberagaman dalam pendidikan, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, di mana setiap individu merasa dirinya diterima dengan baik, dan dihargai, tanpa merasa terdiskriminasi atau dikecualikan. Selain itu, pendidikan inklusi dalam perspektif Islam juga mencerminkan prinsip keadilan (Yusuf, 2023).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun