Banda Aceh - Mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan UIN Ar-Raniry Banda Aceh berkolaborasi dengan BRUIN (Badan Riset Urusan Sungai Nusantara) dan HIMATL-FST UIN Ar-Raniry untuk melaksanakan sensus sampah plastik di Pantai Ulee Lheue, Kota Banda Aceh, pada Sabtu (23/12/2024). Kegiatan ini merupakan bagian dari program Sensus Sampah Plastik (SSP) periode kedua yang bertujuan meningkatkan kesadaran tentang pengelolaan sampah plastik.
"Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data yang dapat mendorong produsen lebih bertanggung jawab terhadap pengelolaan limbah produk mereka," ujar seorang perwakilan dari BRUIN.
Hasil audit ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mengurangi polusi plastik di kawasan pesisir. Data yang diperoleh akan dipublikasikan oleh HIMATL-FST UIN Ar-Raniry melalui media sosial mereka sebagai bagian dari kampanye meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang efektif.
Dimulai pukul 14.00 WIB, kegiatan diawali dengan pembersihan area bibir pantai selama 30 menit, diikuti dengan audit jenis dan jumlah sampah plastik hingga pukul 18.00 WIB. Selama kegiatan berlangsung, tim berhasil mengidentifikasi 1.701 potongan sampah plastik. Sebagian besar sampah yang ditemukan berupa plastik tanpa merek seperti plastik kresek dan sedotan, serta plastik bermerek dari produk populer seperti Mayora dan Indofood.
Melalui kolaborasi antara mahasiswa, organisasi riset, dan masyarakat, kegiatan ini mempertegas pentingnya sinergi dalam menjaga keberlanjutan ekosistem. Langkah seperti ini diharapkan mampu menciptakan perubahan nyata untuk lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H