Mohon tunggu...
Raudhatul Jannah
Raudhatul Jannah Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas

Saya seorang guru kelas di SDN 4 Kutosari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi antar Materi Filosofi Pendidikan KHD Dewantara

3 Juli 2024   21:19 Diperbarui: 3 Juli 2024   21:30 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saya adalah seorang guru SD negeri di Kabupaten Kebumen. SDN 4 Kutosari tepatnya. SDN 4 Kutosari adalah salah satu sekolah yang terletak di pusat Kabupaten Kebumen. Secara sosial budaya, peserta didik di SDN 4 Kutosari memiliki latar belakang orang tua yang beragam budayanya. Selain itu, peserta didik juga memiliki minat dan bakat yang berbeda.

Saat ini saya mengajar di kelas V SD. Kelas V di SD Negeri 4 Kutosari menggunakan Kurikulum Merdeka. Diharapkan melalui kurikulum merdeka, Profil Pelajar Pancasila mampu diimplemetasikan secara utuh.

Sebelum saya mempelajari Modul 1.1 tentang Filosofi Pendidikan Menurut KHD Dewantara saya bermindset bahwa peserta didik bagaikan kertas putih yang bersih yang siap kita tulis dengan pengetahuan dan pengalaman baru yang belum pernah mereka temui.

Kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan belum memfasilitasi bakat, minat, dan potensi peserta didik. Saya tahu bahwa setiap peserta didik itu mempunyai potensi, bakat, dan minat yang berbeda. Namun, dalam kegiatan pembelajaran saya seringkali memberikan aktivitas yang sama untuk setiap peserta didik. Aktivitas setiap harinya lebih banyak mengerjakan latihan-latihan soal yang ada di LKS, sehingga peserta didik cenderung jenuh dan bosan dengan aktivitas pembelajaran.

Saya belum menyadari bahwa ternyata ada kekuatan sosiokultural yang ada di lingkungan peserta didik yang bisa dibawa ke kelas dan sekolah. Ada banyak kekuatan sosiokultural yang ada di lingkungan peserta didik tetapi belum dibiasakan di kelas dan sekolah.

Setelah saya mempelajari Modul 1.1 tentang filosofi Pendidikan menurut KHD Dewantara saya lebih paham makna pendidikan yang sesungguhnya. Saya meluruskan mindset saya bahwa peserta didik pada dasarnya bagaikan kertas yang sudah ada bayangan sketsanya. Tugas saya sebagai pendidik adalah menuntun peserta didik, membersamai aktivitas peserta didik untuk menebalkan sketsa dalam diri setiap peserta didik. Sebagai pendidik saya harus menciptakan kegiatan pembelajaran yang bisa memfasilitasi setiap bakat, minat, dan potensi peserta didik.

Saya menyadari bahwa ternyata di lingkungan peserta didik terdapat kekuatan sosiokultural yang di dalamnya terkandung nilai karakter dan budi pekerti yang luhur. Saya mengintegrasikan kekuatan sosiokultural di lingkungan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

Gerakan Peduli dan Berbudaya Sekolah (PBLHS) merupakan kegiatan yang memotivasi peserta didik untuk peduli dan cinta lingkungan. KegiatanPBLHS terdiri dari kebersihan lingkungan sekolah, sanitasi, dan juga pemeliharaan tumbuhan.

Saya mengintegrasikan kegiatan PBLHS dalam kegiatan pembelajaran IPAS di kelas V.

Siswa mengamati tumbuhan yang ada di lingkungan sekolahyang ada di lingkungan sekolah menggunakan media Barcode. Anak bisa mencari informasi tentang ciri-ciri dan cara merawat tumbuhan yang sedang diamati. Di akhir pembelajaran, siswa mengerjakan evaluasi menggunakan wordwall.

Diharapkan melalui kegiatan pembelajaran tersebut diharapkan peserta didik merasa gembira mengikuti kegiatan pembelajarn tersebut. Anak-anak terfasilitasi bakat dan minatnya. Selain itu, karakter peduli dan cinta lingkungan bisa tertanam dalam diri peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun