Mohon tunggu...
Raudhatul Ilmi
Raudhatul Ilmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer & Script Writer

Jangan Pernah Protes pada Proses

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jameuen Kupie, Solusi Wisata Kuliner Bagi yang Rindu Masa Lalu

26 April 2023   11:23 Diperbarui: 26 April 2023   11:28 1299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disaat maraknya cafe ataupun restoran yang mengusung konsep kekinian demi menggaet pelanggan dari kaum muda, cafe yang satu ini justru  Berani tampil berbeda dengan mengusung konsep klasik yang mengingatkan seseorang akan masa lalunya.

Cafe yang dimaksud adalah Jameuen Kupie yang ada di Bireun, Aceh. Nama cafe ini pun dinamakan dengan bahasa Aceh.

"Jameun" sendiri bermakna zaman dahulu sedangkan "kupie" berarti kopi.
Kalau mau diterjemahkan ke full kalimat bahasa Indonesia adalah "kopi zaman dahulu". namun Terjemahan yang lebih Tepat adalah tempat tongkrongan Zaman dahulu.

Sesuai dengan namanya tampilan tempat ini sangat identik dengan masa lalu sehingga mau tidak mau para pengunjung akan terbius untuk bernostalgia dan tidak melupakan masa lalunya.

Hal ini terlihat jelas
dari pintu gerbangnya saja terbuat dari kayu dan atap cafenya masih menggunakan daun rumbia. Bahkan lampu yang digunakan disini juga identik penerangan tempo dulu.

Beratapkan daun rumbia dan memakai penerangan tempo dulu/dokpri
Beratapkan daun rumbia dan memakai penerangan tempo dulu/dokpri

Pemandangan tempo dulu yang khas tidak hanya dari tampilan bangunannya yang khas, melainkan juga makanan minumannya yang cukup klasik. Maka tak heran tempat ini sering menjadi tujuan wisata kuliner dalam rangka mengenang masa lalu.

Diantara makanan yang disediaka disini adalah pisang teukeurabe,dughok,keupila teukeurabe,emping dan jagung teukeurabe.

Makan dijameuen kupi/dokpri
Makan dijameuen kupi/dokpri
Mungkin anak anak zaman sekarang tidak terlalu menyukai makanan yang seperti ini karena anak sekarang sudah banyak ikut arus perkembangan zaman sehingga untuk makanan sendiri lebih senang ikut selera luar negeri, biar dikatakan elit padahal ekonomi  sulit *ehh.

Namun fakta yang terjadi disini ternyata sangat mengagumkan. Yang mana pengunjungnya bukanlah hanya sebatas para orang tua tapi diramaikan juga oleh kawula muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun