Erick Thohir baru saja membuat kebijakan baru terkait pemain naturalisasi. Namun banyak pihak yang menganggap keputusan dari Erick Thohir sebagai sebuah kesalahan yang berujung pada kecaman.
Erick Thohir memutuskan melakukan pembatasan kuota untuk pemain naturalisasi yang mana setiap klub hanya boleh naturalisasi satu pemain saja dan kebijakan ini akan berlaku mulai tahun depan.
Pemain yang sudah lebih dulu dinaturalisasi menganggap ini sebagai bentuk diskriminasi dan mereka pada akhirnya pun angkat bicara akan hal ini melalui akun sosial medianya masing diantaranya adalah Marc Klok, Stefano Lilipaly,Iliza Spasojevic, Ezra Walian, Victor igbonefo, Alberto Goncalves, Diego Michels dan Herman Dzumavo.
"Kami Warga Negara Indonesia, seharusnya para WNI mendapatkan perlakuan yang sama. Kami merasa kebijakan naturalisasi saat ini mendeskriminasi kami sebagai warga jalur naturalisasi. Kami memilih Indonesia karna kami sangat mencintai negara ini. Seharusnya kompetisi itu ramah bagi semua orang terlepas dari apapun latar belakang mereka"
_Marc Klok, dilansir dari ig:@marcklok
Begitulah salah satu ungkapan hati dari pemain naturalisasi yakni Marc Klok. Jika ditelusuri lebih lanjut, niat awal dari Erick Thohir adalah bertujuan untuk memberikan ruang lebih bagi pemain asli Indonesia.
Apalagi kita tau saat ini pemain asli Indonesia dikompetisi liga sering kalah saing dengan pemain naturalisasi terkhusus di barisan penyerang. Maka tak heran dalam level timnas Indonesia menjadi kesulitan dalam memilih pemain depan yang bisa diandalkan.
Namun dalam segala hal selalu terdapat pro kontra dan dalam hal ini pun menjadi ada sedikit pertentangan yang mana untuk kompetisi BRI Liga 1 kuota pemain naturalisasi dibatasi sedangkan kuota pemain asing justru ditambah. Entahlah mungkin PSSI masih gundah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H