Kita lihat bagaimana kemuliaan para suami di masa itu, dia ikut membantu istrinya. Abu Darda bikinin makanan, mungkin dia potong kambing atau dia bakar sesuatu. Kemudian setelah jadi, makanan itu disuguhkan kepada Salman Al-Farisi dengan mengatakan:
"kamu makan ya, hari ini Aku puasa, kata Abu Darda.
Lalu Apa kata Salman?
"aku tidak akan makan sampai Kamu makan"
Ini menjadi sebuah tantangan buat Abu Darda. Yang pada akhirnya terpaksa makan, itu artinya enggak puasa berarti hari itu karna memang puasa sunnah boleh dibatalkan dengan alasan tetentu.
Terus malam harinya ketika mau tidur, Abu Darda sudah bangun shalat malam. Kata Salman "Eh, tidur dulu, Belum waktunya"
Ketika Abu Darda' Mau bangun lagi tengah malam, disuruh tidur lagi oleh Salman dam Ketika sepertiga malam akhir di sini Salman Al-Farisi balik menyuruh Abu Darda untuk bangun, karna memang sepertiga malam terakhir adalah waktu yang paling mulia.
Sejatinya seorang ketika shalat malam itu bebas dia, mau di awal, mau di pertengahan, mau di akhir. Tapi yang terjadi dengan Abu Darda, dia bangun dari awal malam sampai akhir malam. Itu yang dilakukannnya Maka Salman pun menjelaskan bahwa Allah itu punya hak atas dirimu.
Allah yang menciptakan kita dan yang memberikan segalanya kepada kita, Dia punya hak dan dirimu sendiri juga punya hak.
Enggak boleh seorang  membahayakan dirinya sendiri gara-gara ibadah. Berpuasa secara terus menerus sampai akhirnya terkena penyakit. Enggak! Jiwamu punya hak juga dan Keluargamu juga punya hak atas dirimu.
Terkadang ada orang yang kerjanya cari uang saja, lupa dengan hak keluarganya. Dia pikir keluarga itu hanya butuh duit dan dunia, enggak butuh kedekatan dengan mereka. Padahal mereka butuh itu.
Dan Ada yang fokus beribadah terus, lupa sama keluarganya.
Padahal yang benarnya itu engkau kasih hak itu sesuai, secara profesional. Ini haknya orang tua, kasih. Dirimu punya hak, jangan memaksakan diri, nanti sakit. Istrimu punya hak.