PSSI sudah resmi memberhentikan Liga 2 dan liga 3 serta memberlakukan sistem tanpa Degradasi pada kompetisi BRI Liga 1.
Walaupun sejatinya di beberapa negara ada juga yang memberlakukan kompetisi tanpa degradasi, namun apa yang terjadi di Indonesia jelas berbeda.
Di Filiphina contohnya yang memberlakukan kompetisi tanpa Degradasi dan promosi, namun di Filiphina sendri sistemnya memang dari awal sudah dicanangkan sehingga tidak menimbulkan pro dan kontra.
Sedangkan di Indonesia sendiri kompetisi tanpa degradasi baru saja terjadi seolah ingin menghapus klub klub sepakbola diluar liga 1.
Lalu apa saja Efek negatif yang akan ditimbulkan dari hal ini?
1. Kompetisi Tidak Lagi Kompetitif
Ketika berbicara tentang sebuah kompetisi banyak orang tidak hanya akan membicarakan tentang gelar juara semata, melainkan hal-hal yang bisa menambah semangat didalamnya.
Kompetesi akan menarik jika adanya persaingan dalam semua area bukan hanya sebatas persaingan gelar juara semata.
Dalam hal ini termasuk juga perjuangan untuk membebaskan diri dari jeratan Degradasi. Jika sistem degradasi dihilangkan maka dipastikan aroma perjuangan pun akan hilang.
Ketika sebuah tim berfikir sulit untuk juara di musim ini, tim tersebut akan bermain biasa saja karna kalaupun mereka berada diperingkat terakhir klasemen tidak membuat tim tersebut turun kasta ke liga yang lebih rendah. Sehingga sebuah kompetisi pun menjadi tidak lagi kompetitif