Maroko berhasil mengalahkan Portugal dengan skor tipis 1-0 dalam babak perempat final piala dunia 2022, pada laga yang berlangsung di Al Thumama Stadium. Sabtu malam (10/12) WIB.
Kejutan Maroko berlanjut, Portugal resmi menjadi korban dari negara bagian Afrika Utara tersebut.
Portugal menjadi korban ketiga Maroko di piala dunia 2022, langkah awal dimulai dengan menyingkirkan Belgia di fase grup. Walaupun Belgia menduduki peringkat kedua FIFA singa atlas tidak gentar menghadapinya.Belgia pun menyerah 2-0 atas Maroko.
Kekalahan tersebut membuat eden Hazard cs harus menjalani partai hidup mati dengan Kroasia. Namun hasil imbang tak cukup menolong Belgia. Belgia pun harus angkat kaki lebih cepat dari piala dunia.
Hasil buruk yang didapatkan oleh belgia pada akhirnya membuat  Eden Hazard memilih untuk gantung sepatu dari level timnas.
Kejutan pun Berlanjut ke babak 16 besar, Hakimi cs diluar dugaan mampu memulangkan Spanyol. La furia Roja yang notabene adalah juara dunia 2010 pun tak mampu berbuat banyak.Â
Parahnya, Ferran Torres cs sama sekali tidak bisa membobol gawang Maroko. Sehingga pemenang pun harus ditentukan melalui drama adu pinalti.
Kegemilang penampilan Bounou menggagalkan 3 eksekutor Spanyol layak diberikan apresiasi besar.Â
Sebenarnya tidak mengherankan dengan penampilan apik dari kiper Sevilla tersebut, mengingat Ia adalah kiper terbaik la liga Musim lalu.
Seakan Bounou menegaskan dia masih menjadi yang terbaik tak hanya dimusim lalu, bahkan di tahun ini.
Selain itu Gawang dari Maroko baru kemasukan sekali saja selama gelaran piala dunia. Yang  mana mampu mengalahkan tim tim besar lainnya dalam hal pertahanan terbaik.
Sebelum babak perempat final dimulai, Portugal diprediksikan juga akan menjadi ujian berarti atas ketangguhan pertahanan Maroko sejauh ini.
Namun fakta yang terjadi Maroko berhasil membuktikan kokohnya benteng pertahanan mereka tidak akan bisa di tembus begitu saja.
Sebenarnya dalam laga ini Portugal bermain cukup agresif walaupun Ronaldo tidak dimainkan sejak menit awal, mereka masih punya Bruno Fernandes, Rafael Leao dan sang pencetak hatrick ke gawang Swiss Goncalo Ramos.
Namun penampilan apik dari pemain berusia 21 tahun tersebut tidak bisa berlanjut. Bahkan di luar dugaan malah gawang Portugal yang kebobolan.
Gol singa atlas lahir dari sundulan kepala Youseff En-Nesyri. Pemain bernomor punggung 19 tersebut berhasil memenangkan duel udara bahkan lompatannya terbilang cukup tinggi yakni sebahu pemain Portugal.
Sundulannya pun melaju mulus kegawang Diogo Costa. Gol dari En-Nesyri pun menjadi satu-satunya gol di babak pertama. Skor 1-0 untuk keunggulan Maroko pun bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua Seleccao Das Quinnas mencoba mengejar ketertinggalan. Fernando Santos pun melakukan pergantian pemain dan  memasukkan Sang mega bintang Cristiano Ronaldo.
Akan tetapi pemain yang mengawali karir bersama Sporting Lisbon tersebut tidak bisa memberikan pengaruh yang berarti bagi Portugal.Â
Bahkan penampilan Rafael Leao yang juga dimasukkan di babak kedua lebih terasa dengan melakukan serangan serangan berbahaya dari sisi kiri dibandingkan Ronaldo yang lebih banyak menunggu bola.
Kendati sudah berusaha sekuat tenaga tetap saja gol penyama kedudukan tidak kunjung tercipta. Skor 1-0 pun menjadi akhir dari pertandingan ini.
Di babak semifinal nanti hakimi cs akan menantang pemenang Inggris vs Prancis.
Menarik untuk dinantikan bagaimana kelanjutan dari sepak terjang Maroko di piala dunia Qatar.
3 sejarah Baru tercipta dalam satu gelaran piala dunia
Apakah sejarah demi sejarah akan terus tercipta mengingat Maroko sudah membuat 3 sejarah sekaligus selama piala dunia 2022, diantaranya:
1) lolos kebabak 16 besar untuk kali pertama setelah dalam beberapa penampioan sebelumnya hanya mentok di fase grup
2) lolos kebabak 8 besar untuk kali pertama sekaligus menyamai pencapaian dari 3 wakil afrika lainnya dalam sejarah piala dunia yakni: Ghana, Senegal dan Kamerun
3) Lolos ke babak semifinal untuk pertama kalinya sekaligus menjadi wakil afrika pertama yang melangkah ke babak 4 besar
Maroko sejauh ini sudah memberi bukti, selain menjadi  spesialis pembunuh raksasa juga berhasil mencetak sejarah hebat dalam satu gelaran piala dunia.
Lalu apalagi yang akan dipersembahkan selajutnya. Mari kita nantikan saja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H