Prancis sudah menjalani pertandingan matchday kedua penyisihan grup D piala Dunia 2022. Tak  hanya meraih kemenangan, skuad asuhan Didier Deschamps juga berhasil mematahkan kutukan juara bertahan sekaligus menjadi tim petama yang melaju ke babak 16 besar.
Status juara bertahan yang diemban oleh timnas Prancis awalnya dianggap sebagai bumerang oleh banyak pengamat sepakbola apalagi dengan adanya mitos juara bertahan akan mengalami kesulitan bahkan dalam edisi 5 tahun terakhir piala dunia selalu saja terhenti fase grup.
Menjalani piala dunia dengan dibayangi kutukan tentu bukanlah hal yang menyenangkan karena beban yang diemban oleh sang juara bertahan menjadi semakin besar.
Namun berkaca kepada hal diatas, timnas Prancis tidak ingin main-main di gelaraan piala dunia kali ini.
Bahkan les bleus betup betul hanya ingin fokus pada sepakbola tanpa disibukkan oleh unsur politik yang di bawa dalam ranah sepakbola seperti yang dilakukan oleh negara Eropa lainya yang terlalu sibuk mengkampanyekan LGBT.
Akan tetapi ambisi sang juara bertahan menjadi semakin sulit ketika skuad prancis dihinggapi oleh badai cedera.Â
Yang paling terasa adalah kehilangan dua gelandang utama yang menjadi bagian kesuksesan Prancis di ajang piala dunia Rusia 2018 lalu yakni paul pogba dan Kante
Kehilangan kedua pemain ini tentunya sangat terasa dan begitu berpengaruh dengan kekuatan dari timnas Prancis.
Sehingga para pemain pengganti seperti Adrien Rabiot cs pun dianggap bukanlah pengganti yang sepadan bagi lini tengah timnas Prancis.
Ternyata permasalah cedera tidak berhenti sampai disitu saja. Ketika skuad les bleus menjalani sesi latihan di Qatar giliran cristipher nkunku yang mengalami cedera dan yang paling membuat gempar adalah sang peraih Ballon d'or 2022 juga ikut diterpa badai cedera. yakni Karim Benzema.