Kick off piala dunia sudah hampir dimulai, namun masalah-masalah lain terkait sepakbola masih menjadi perbincangan hangat.
Mengingat Qatar adalah negara yang sangat  kental dengan nuansa islam tentunya segala hal yang menjurus kepada pelanggaran agama tidak dibenarkan oleh negara yang bertetangga dengan Arab Saudi tersebut.
Dan yang menjadi perbincangan serius sampai saat ini  diantaranya adalah terkait Lesbian gay Bisekseksual dan transgender (LGBT) yang dilarang di Qatar yang menimbulkan protes dari negara yang pro terhadap LGBT.
Jika komunitas LGBT Inggris memilih untuk tidak menonton piala dunia di Qatar, beda lagi dengan timnas Amerika Serikat yang bela-belain mengubah logo timnasnya dengan menyematkan garis-garis pelangi menggantikan garis-garis merah hanya untuk mendukung komunitas LGBT yang konon katanya itu keadilan bagi seluruh manusia didunia.
Akan tetapi menurut penulis sendiri, respect yang sebenarnya itu malah ditunjukan oleh timnas Prancis.
Kita semua tau kalau prancis adalah salah satu negara yang pro terhadap komunitas LGBT selain Jerman, Amerika Serikat, Belanda, Inggris dan negara lainnya.
Akan tetapi ketika mereka tau di Qatar itu mengharamkan LGBT, maka mereka pun menerimanya dan tidak menempuh cara lain untuk tujuan mengkampanye LGBT.
Bahkan FFF selaku federasi sepakbola Prancis melalui Presiden federasinya melarang Timnas Prancis terhadap nuansa yang menjurus ke LGBT yakni untuk tidak menggunakan ban Kapten pelangi.
Hal ini juga disambut Positif oleh sang kapten, Hugo Lloris. Kiper Utama Tottenham Hotspur ini juga mendukung apa yang diperintahkam oleh Noel Le graet karna memang bagi Lloris sendiri mematuhi aturan tuan rumah, FIFA dan FFF adalah sebuah keharusan baginya.
