Mohon tunggu...
Raudhatul Ilmi
Raudhatul Ilmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer & Script Writer

Jangan Pernah Protes pada Proses

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menulis di Kompasiana, Seperti Ada Manis-manisnya

25 Oktober 2022   07:12 Diperbarui: 29 Oktober 2022   15:32 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah manis selama menjadi kompasianer/Kompasianer Jogja

Menulislah untuk berbagi bukan untuk di puji. Agar nantinya jika tidak sesuai ekspektasi kamu tidak kecewa sendiri

Pada momentum kali ini, penulis Ingin sedikit berbagi cerita tentang perjalanan singkat di kompasiana. Mulai berada di ruang opini publik ini sejak 26 Mei 2022.

Jika ingin menghitung waktu, rasanya penulis memang baru hampir genap 5 bulan berada disini. Jika di ibaratkan dengan bayi mungkin penulis masih butuh dengan asupan ASI Eksklusif agar bisa tumbuh dan berkembang dengan baik dalam hal kepenulisan.

Banyak hal yang harus dipelajari agar bisa mencapai level terbaik dalam dunia literasi.

Awal mula penulis hanya tau kalau kompasiana adalah sebuah web biasa, bukanlah web media untuk semua. Namun namanya tidaklah asing ditelinga, hanya saja penulis masih belum paham kompasiana secara mendalam.

Kata orang tak kenal maka tak sayang, tapi penulis pribadi kurang setuju dengan pernyataan itu karna banyak orang udah saling kenal tapi tak kunjung sayang *ehh

Lebih tepatnya tak kenal maka ta'aruf (kenalan). Mungkin dengan kenalan setidaknya bisa nyaman. Mungkin itulah yang mendasari penulis untuk berkenalan dengan kompasiana.

Kalau boleh jujur membaca itu sudah menjadi hobiku sejak SD. Istilah terkenalnya itu "Kutu buku" karna memang dulunya buku yang ada di perpustakaan sekolahku pernah ku khatamkan semua.

Namun semenjak ku meninggalkan bangku putih merah, rasanya kebiasaan positif itu mendadak hilang sampai tidak bersisa. Hingga tiba waktunya mengenal kompasiana, yang membuat hobi membacaku kembali seperti sedia kala.

Bukan tanpa alasan,karna menulis itu memang butuh wawasan, bukan hanya sebatas katanya tapi faktanya. Walaupun wawasan tidak selalu berasal dari bacaan melainkan bisa juga dari pengalaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun