50% untuk biaya hidup, 30% untuk Dana Darurat, dan 20% untuk investasi jangka panjang.Â
Dalam hal ini biaya hidup adalah biaya untuk memenuhi keperluan rutin bulanan seperti listrik dan air, makan, kuota internet, self reward dan juga cicilan jika ada.Â
Dana Darurat yaitu Alokasi uangmu untuk nabung  dengan tujuan keuangan jangka pendek dan bisa dipakai dalam keadaan darurat seperti untuk mengganti handphone dan laptop yang rusak atau untuk biaya tak terduga lainnya
Sedangkan untuk investasi jangka panjang yaitu alokasikan uangmu untuk tujuan investasi jangka panjang dengan jangka waktu lebih dari 5 tahun. Misalnya untuk dana pensiun ataupun dana nikah atau bisa juga buat dana pendidikan anak.Â
Jika kamu memiliki penghasilan Rp 3 juta per bulan. Maka jumlah dana untuk memenuhi kebutuhan adalah Rp 1,5 juta (50%), lalu investasi jangka pendek sebesar Rp 900.000 (30%), dan tujuan keuangan jangka panjang sebesar Rp 600.000 (20%).Â
3. Rumus 40-30-20-10
Rumus ini membagi alokasi gajimu menjadi lebih terperinci, yakni 40% untuk kebutuhan hidup, 30% untuk Dana Darurat, 20% untuk investasi jangka panjang, dan 10% untuk donasi/kebaikan.Â
Jika penghasilan kamu Rp 3 juta per bulan. Maka Rp 1.200.000 (40%) untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Lalu, Rp 900.000 (30%) untuk dana darurat, Rp 600.000 (20%) untuk investasi jangka panjang, dan Rp 300.000 (10%) untuk donasi.
Perlu diingat bahwa, hitungan diatas itu bukanlah rumus yang harus wajib dipenuhi. Anda bisa menyesuaikan persentasenya sesuai dengan pemasukan dan kebutuhan anda.Â
Dan yang paling penting tetaplah disiplin dengan alokasi gaji yang sudah kamu tentukan dan jangan pernah Coba untuk dilanggar ya dan kamu rasakan perbedaannya. Dijamin deh hidupmu bakalan lebih aman sentosa
Demikian bahasan kali ini semoga bisa bermanfaat bagi kehidupan. Salam Finansial
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H