Kembali lagi update berita ekonomi dalam negeri. Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan Inflasi Indonesia untuk bulan Juli yaitu tembus 4,94% secara tahunan (year on year) dimana inflasi terbesar disumbang oleh sektor makanan, minuman dan tembakau. Dan secara bulanan sendiri inflasi berada diangka 0,64% dimana sektor makanan dan minuman menyumbang 0,31%
Dilansir dari perkataan kepala  BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di kantor BPS tertanggal 01 Agustus 2022, Komoditas penyumbang inflasi paling besar  itu adalah cabai merah 0,15%,bawang merah 0,09%, dan minyak goreng 0,04% dan sisanya rokok kretek filter.
Dari 90 kota yang dipantau BPS semuanya mengalami inflasi dimana secara year on year inflasi tertinggi disumbang oleh kendari dengan tingkat inflasi sebesar 2,27% dan tingkat inflasi terendah dipegang oleh Pematang Siantar yang  yaitu 0,04%
Beberapa waktu lalu kita tau bahwa Bank Indonesia (BI) tetap memilih mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5% walaupun pada Bulan Juni level inflasi sudah berada dititik level empat persenan dan sekarang kembali meningkat hampir mencapai 5% yaitu menjadi 4,94% Â yang mana ini merupakan level tertinggi sejak Oktober 2015.
Akan tetapi inflasi Indonesia masih lebih baik dari anggota G20 lain, dimana rekor inflasi tertinggi dipegang oleh Turki yang mencapai 78,62%
Biarpun begitu, tingkat inflasi Indonesia untuk bulan Juli sendiri itu melebihi ekspektasi para pelaku pasar yang memperkirakan inflasi hanya akan berada dilevel 4,8%. Akan tetapi untuk tingkat inflasi inti masih cukup terjaga yaitu berada dilevel 2,85%. dan secara tahun kalender Januari-Juli (year to date) berada dilevel 3,85%
Penulis sendiri memperkirakan bahwa Bank Indonesia bisa saja menaikkan suku bunga acuan pada bulan ini sekitar 0,25% sehingga suku bunga acuan yang awalnya berada di level 3,5% menjadi 3,75%
Menarik ditunggu apakah kedepannya Bank Indonesia bakalan tetap bersikeras untuk mempertahankan suku bunga acuan atau sebaliknya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H