Mohon tunggu...
Raudatul Jannah
Raudatul Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Malas Membaca, Ironis Nasib Generasi Muda Indonesia

21 Mei 2021   15:31 Diperbarui: 21 Mei 2021   16:15 1017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://dap.bulelengkab.go.id/

Sangat disayangkan Indonesia menempati urutan ke 8 dari bawah sebagai negara yang memiliki tingkat literasi rendah atau dapat dikatakan minat membaca masyarakat Indonesia sangatlah rendah. Berdasarkan hasil survei Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis oleh Organization for Economic Co-operation dan Development (OECD) pada tahun 2019, Indonesia menempati peringkat ke-62 dari 70 negara sebagai negara yang memiliki tingkat literasi rendah.

Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%. Yang mana dari 1,000 orang di Indonesia, cuma hanya 1 orang yang rajin membaca, nyatanya dari segi penilaian infrastruktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.

Jadi sebenarnya apa yang menyebabkan Indonesia menjadi negara dengan tingkat membaca yang rendah?

Faktor-faktor yang yang tanpa sadar membuat kita malas membaca salah satunya adalah adanya gadget dengan teknologi yang sangat canggih, tentu anak muda zaman sekarang sudah tidak bisa lagi dipisahkan dengan kebaradan gadget dimana pun mereka berada, bahkan anak kecil atau anak di bawah umur saja sudah memiliki gadget pribadi. 

Dengan teknologi yang semakin canggih dan mampu mengakses apa saja yang mereka inginkan dengan sangat mudah dan instant, membuat mereka jadi pribadi yang malas untuk membaca atau mencari infomasi dengan membaca dari buku, hal ini membuat generasi muda lebih memilih untuk menghabiskan waktu mereka dengan bermain game, social media, ataupun menonton acara yang mereka sukai di gadget pribadi mereka, bukan berarti penggunaan gadget selalu negatif, hanya saja kebayanyakan dari generasi muda menyalahgunakan kecanggihan teknologi yang ada.  

Lalu faktor lain juga bisa dari lingkungan sekitar, lingkungan bisa membentuk kepribadian seseorang, jika lingkungan sekitar kita saja sudah tidak mendukung atau membudayakan membaca sejak dini lalu bagaimana cara membantu generasi muda agar terbiasa dengan membaca. Penting bagi setiap orangtua memberikan pengetahuan betapa pentingnya membaca dan manfaat dari membaca itu sendiri, perlu kita sadari bahwa membaca merupakan salah satu kunci menuju kesuksesan, membaca adalah jendela dunia, yang di maksud dari istilah ini adalah bahwa dengan membaca pengetahuan kita akan bertambah, danakan mendapatkan wawasan yang semakin luas.

Bagaimana cara meningkatkan minat membaca di Indonesia?

Tentu hal ini harus di lakukan secara bersama-sama, tidak hanya pemerintah yang bekerja keras untuk meningkatkan minat membaca di Indonesia, tetapi kita sebagai masyarakat tentu harus menanamkan pada diri kita sendiri betapa pentingnya membaca. Pemerintah harus proaktif mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk gemar membaca, mulai dari menyediakan buku-buku ke daerah terpencil yang ada di Indonesia, meningkatkan jumlah produksi buku yang beragam, dan sebagai masyarakat kita bisa memulai dengan membangun budaya membaca di rumah, membiasakan anak-anak atau generasi muda untuk lebih sering membaca dari pada memainkan gadget mereka, dan menanamkan pentingnya membaca sejak dini.

Rj

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun