Mohon tunggu...
La Ode Muh Rauda AU Manarfa
La Ode Muh Rauda AU Manarfa Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Sosiologi Universitas Dayanu Ikhsanuddin

Seorang musafir yang sedang melakukan perjalanan jauh, mencari sesuatu untuk dibawa pulang kembali. Selama perjalanan mengumpulkan pecahan-pecahan pengalaman yang mungkin akan berguna suatu saat nanti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kekuatan Pikiran Bawah Sadar

19 Juli 2024   01:49 Diperbarui: 19 Juli 2024   01:53 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Manusia memiliki dua jenis pemikiran, yakni pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Dengan pikiran sadarnya manusia dapat menyadari keberadaannya, yang sedang sehat, sedih, lapar, atau mengantuk. Dapat menyusun kata-kata untuk disampaikan kepada manusia yang lainnya. Dapat mengerti kenyataan sosial yang terjadi, hingga mengambil keputusan logis untuk mempertahankan diri. Pikiran sadar manusia ini secara filsafati telah banyak dibahas. Aliran-aliran berpikir yang berkembang sejak zaman Yunani kuno telah lama menyelidiki arah pergerakan isi dalam tempurung kepala manusia, yang diyakini menjadi faktor utama penentu langkah hidup manusia.

Gagasan yang saya angkat kali ini adalah pikiran bawah sadar. Jika pikiran sadar mengendalikan hal-hal yang secara sadar dapat diketahui reaksinya, maka pikiran bawah sadar mengendalikan hal-hal yang tidak dikendalikan oleh pikiran sadar. Pada aspek jasmani, pikiran bawah sadar mengendalikan berdenyut tidaknya jantung, menentukan penggumpalan darah pada urat nadi, mengatur kecenderungan manusia untuk bertingkahlaku tertentu, serta masih banyak lagi.

Dalam diri manusia ada alam sadar dan alam bawah sadar. Alam sadar istilahnya seperti ram, dan alam bawah sadar seperti hard disk. Sebenarnya, apa yang telah kita pelajari bertahun-tahun yang lalu itu tersimpan di alam bawah sadar manusia. Dan walau kita telah melupakannya, kita dapat membangkitkannya kembali dengan meditasi (kebanyakan orang menyebutnya dengan berkosentrasi untuk mengingat-ingat kembali, tetapi kalau menurut hemat saya itu merupakan proses dialog antara pikiran kita di alam sadar dengan pikiran alam bawah sadar), dan hipnotis. 

Dan cara meditasi dicap dapat meningkatkan kecerdasan (kalau menurut saya itu keliru karena pada dasarnya kita manusia sudah cerdas, hanya tidak semua manusia mampu untuk mengungkap kembali hal-hal yang telah lalu namun dibutuhkan suatu ketika). Ketika diri yang sadar tidak tahu lagi untuk menemukan jawaban, tanyailah diri sendiri. Lakukan proses dialogisasi dengan diri sendiri. Secara alami, diri sendiri akan menuntun untuk menemukan jawaban yang dicari. Betapa besar kekuatan alam bawah sadar setelah saya sadari dan saya praktekkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun