Seringkali di dunia sekolah, oleh guru mengadakan semacam perlombaan prestasi di antara murid-muridnya dengan maksud memacu rasa keinginan dari murid-muridnya untuk menunjukan prestasinya. Hal ini kemudian mewujud dalam keseharian di dunia paska sekolah dengan selalu berkompetisi dengan orang lain.
Hal ini tidak salah dan tidak sepenuhnya benar juga, karena pada kenyataannya setiap orang memiliki waktunya sendiri-sendiri, ia lahir di tanggal jam menit detik dan sepersekian detik yang tentu saja berbeda dengan orang lain serta wafat pada waktu yang random pula, maka tidak dapat dilakukan generalisasi prestasi dengan orang lain yang hidup dan matinya sama randomnya.
Setiap orang memiliki waktu untuk memulai sukses versinya sendiri-sendiri, ada yang sukses di usia belasan tahun, dua puluhan tahun, tiga puluhan tahun, empat puluhan tahun, hingga masuk usia pensiun. Sistem pendidikan yang didesain penuh kompetisi telah menanamkan ide lomba untuk selalu dilaksanakan bersama dengan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H