Mohon tunggu...
La Ode Muh Rauda AU Manarfa
La Ode Muh Rauda AU Manarfa Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Sosiologi Universitas Dayanu Ikhsanuddin

Seorang musafir yang sedang melakukan perjalanan jauh, mencari sesuatu untuk dibawa pulang kembali. Selama perjalanan mengumpulkan pecahan-pecahan pengalaman yang mungkin akan berguna suatu saat nanti.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Mobil Tenaga Nuklir Apa Kabar ?

21 Februari 2024   13:32 Diperbarui: 21 Februari 2024   13:32 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Di era saat ini perkembangan teknologi kian berlangsung cepat. Jika pada masa lampau, mesin-mesin ditenagai oleh hasil pembakaran minyak bumi, maka kecenderungan pada masa sekarang ini menggunakan bahan bakar yang berasal dari gas, listrik, cahaya matahari, air, bahkan hasil fusi nuklir.

Gagasan nuklir sebagai sumber tenaga mobil tidak muncul baru-baru ini, dia sudah ada sejak setengah abad silam, di mana perusahaan mobil raksasa berbondong-bondon melakukan inovasi menciptakan desain dan teknologi mereka sendiri dengan keunggulan produk ciptaannya di mana mobil yang dihasilkan mampu melaju tanpa perlu melakukan pengisian bensin hingga bertahun-tahun lamanya.

Apabila mobil demikian benar-benar terwujud maka dapat dipastikan harga minyak bumi akan merosot jatuh dengan bebas, peminatnya kian sedikit karena mesin-mesin kendaraan tidak lagi menjadikannya sebagai sumber tenaga dan beralih ke nuklir.

Negara pemilik sumur minyak dan perusahaan pengebor minyak tentu tidak ingin bila sumber penghasilan dari minyak menjadi berkurang, olehnya menurut saya menjadi logis bila perkembangan mobil tenaga nuklir tidak mengalami perkembangan yang berarti, bila hal demikian sampai terjadi maka dapat memberi imbas yang sangat terasa bagi capital state dan capital corporate yang berkepentingan.

Hingga saat ini dunia masih berkutat kepada teknologi baterai nikel dan baterai besi sebagai sumber daya tenaga penggerak kendaraan, belum diketahui kapan akan berpindah kepada air sebagai sumber daya penggerak, maupun kembali memunculkan nuklir sebagai sumber daya penggerak potensial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun