Sumpah Pemuda pertama kali dikumandangkan pada tahun 1928, tepatnya pada tanggal 28 Oktober. 4 tahun ke depan yakni tahun 2028 adalah momen 100 tahun di mana sumpah tersebut diucapkan oleh pemuda-pemudi yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Mengingat kejadian tersebut sangatlah penting di masa sekarang ini, karena menjadi refleksi sejauh mana implementasi sumpah tersebut di dalam kehidupan berbangsa maupun bernegara.
Terdapat tiga substansi di dalam sumpah pemuda tersebut, antara lain ikrar pertama mengakui adanya tanah air Indonesia, ikrar kedua mengakui keterikatan sebagai bangsa Indonesia, serta ikrar yang ketika mengakui bahasa Indonesia.
Pada hakekatnya tanah air adalah materi yang terdapat di bawah pijakan kaki, sedangkan bangsa dapat dikenali dari warna kulit manusia yang meliputi seluruh tubuh, dan bahasa merupakan lantunan suara yang keluar dari mulut manusia dengan kosakata yang bervariasi serta menjadi ciri pembeda dari sebuah bangsa, maka dapat diketahui bila tiga inti ikrar tersebut terletak di areal kaki, di seluruh tubuh, serta di mulut.
Lalu, 100 tahun sumpah pemuda akan mengerjakan apa?. Tentunya melakukan evaluasi sudah sejauh mana isi sumpah pemuda tersebut diimplementasikan oleh bangsa ini, menguatkan kekuatannya, meredupsi kelemahannya, memanfaatkan peluangnya, serta mengantisipasi hal yang menjadi ancamannya. 100 tahun sejak ikrar terakhir kali diucapkan pemuda-pemudi sudah saatnya dilakukan evaluasi 1 abad.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H