Mohon tunggu...
La Ode Muh Rauda AU Manarfa
La Ode Muh Rauda AU Manarfa Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Sosiologi Universitas Dayanu Ikhsanuddin

Seorang musafir yang sedang melakukan perjalanan jauh, mencari sesuatu untuk dibawa pulang kembali. Selama perjalanan mengumpulkan pecahan-pecahan pengalaman yang mungkin akan berguna suatu saat nanti.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mudahnya Mengurus ISBN (International Standard Book Number)

22 Januari 2024   12:25 Diperbarui: 22 Januari 2024   13:50 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kemarin saya berkunjung ke Pusat Bibliografi di Perpustakaan Nasional RI kantor Salemba Jakarta. Saya berkunjung karena email konsultasi tentang ISBN yang saya layangkan beberapa hari lalu belum mendapat balasan.

Untuk beberapa kebutuhan makanya saya terpikir untuk mencari tahu bagaimana cara mengajukan permohonan ISBN buku ke perpustakaan nasional dengan low budget sehingga dapat membantu diri sendiri, keluarga, bahkan teman yang ingin menerbitkan buku dalam jumlah satuan. Karena bila mengajukan penerbitan buku + pengurusan ISBN ke penerbit yang sudah besar, biasanya mereka memiliki kebijakan minimal cetak 100 eksemplar sementara misalnya anggaran terbatas dan yang diperlukan hanya 5 eksemplar, tentu harus ada solusi.

Hasil kompilasi jawaban dari berbagai sumber didapatkan bahwa penerbit buku yang diperkenankan mengurus ISBN harus memenuhi ketentuan:

  • Harus PT, PT (Perorangan), CV, UD, Yayasan, Ormas, Perguruan Tinggi, Institusi Pemerintahan.
  • Harus memiliki website (website dengan domain gratisan seperti blogspot.com dan wordpress.com tidak diperkenankan)
  • Pengajuan ISBN dibatasi maksimal 10 judul buku setiap harinya per penerbit.
  • Pengurusan ISBN tidak dikenakan biaya atau gratis.

Sebagai tambahan, bila penerbit adalah yayasan maka pusat bibliografi perpusnas akan melihat keselarasan antara tujuan yayasan dengan permohonan ISBN yang dilayangkan, mereka akan menolak pengajuan ISBN dari yayasan misalnya yang bergerak di bidang advokasi tambang lalu tiba-tiba mengajukan ISBN buku dengan judul 101 resep masakan nusantara. Kalau ingin mengangkat tentang makanan bisa yang herhubungan misalnya buku yang membahas hubungan antara tambang dan makanan.

Perpustakaan Nasional mengakui bila trend pengajuan ISBN mengalami kenaikan utamanya pada masa pandemi 2 tahun belakangan ini, dan membuat tim di Pusat Bibliografi menjadi sangat sibuk, bertumpuknya pekerjaan setiap hari membuat tugas menjawab konsultasi lewat email menjadi terganggu termasuk email konsultasi pertanyaan yang telah saya ajukan. 

Mereka mengatakan bahwa bila bertanya belum dijawab maka hal itulah yang menyebabkan, dan untuk mendapatkan atensi silahkan mengirimkan kembali agar email yang tependam jauh di bawah dapat naik kembali sehingga menempati posisi atas sebagai email yang baru masuk.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun