Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam, yaitu rukun Islam yang ke-5. ibadah haji hanya dapat dilakukan setahun sekali yaitu pada bulan haji saja, antara Bulan Syawwal sampai  10 Dzulhijjah. Ibadah haji memiliki 6 rukun, yaitu ihram, wukuf di Padang Arafah, thawaf ifadah, sa'i, tahallul, dan tertib. Sebagian besar ulama berpendapat, bahwa setiap umat muslim diwajibkan untuk melaksanakan ibadah haji minimal satu kali seumur hidupnya.
Sedangkan umrah secara bahasa artinya berkunjung atau ziarah. Menurut istilah umrah berarti mengunjungi Ka'bah, melakukan thawaf di sekelilingnya sebanyak 7 putaran berlawanan arah jarum jam, melakukan sa'i dari bukit Shafa sampai bukit Marwah sebanyak 7 kali, dan mencukur atau menggunting rambut dengan cara tertentu yang disebut dengan tahallul. Ibadah umrah dapat dilakukan setiap waktu. Ibadah umrah hanya memiliki 5 rukun, yaitu ihram, tawaf, sa'i, tahallul, dan tertib.
Ketika melaksanakan ibadah di Tanah Suci, para jamaah dianjurkan untuk melakukan beberapa persiapan dan amalan-amalan baik sebelum maupun setelah ibadah di Tanah Suci. Kira-kira, apa saja amalan-amalan yang dilakukan oleh para jamaah dari sebelum sampai setelah melakukan ibadah di Tanah Suci? Mari kita mengenal amalan-amalan tersebut!
Apa Saja Amalan-Amalan Yang Dilakukan Sebelum Melaksanakan Ibadah Haji atau Umrah?
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW pernah menjelaskan tentang kewajiban haji bagi setiap muslim. Hadits tersebut berbunyi:
 . ( )
"Dari Ibn Umar R.A berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Islam dibangun di atas lima perkara: persaksian bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, pergi haji, dan puasa di bulan Ramadhan"." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Salah satu yang dijelaskan disini adalah ibadah haji harus dilakukan dengan syarat mampu. Kata "Mampu" disini memiliki arti yang sangat luas. Tidak hanya tentang hal finansial saja, tapi juga kemampuan seorang jamaah dari hal lainnya. Seperti mampu secara fisik, kondisi mental atau kejiwaan, menguasai ilmu-ilmu fiqh haji dan umrah, dan lain-lain.
Semua ini bertujuan agar para jamaah dapat melakukan ibadahnya dengan lancar dan khusyu' ketika di Tanah Suci. Maka dari itu, para calon jamaah haji maupun umrah harus mempersiapkan kempampuannya untuk beribadah di Tanah suci dengan persiapan yang baik dan matang.