[caption id="attachment_33046" align="alignright" width="300" caption="www.shutterstock.com"][/caption] " Mamah,,,ini sandal siapa ?, lucu amat, warna pink lagi" tanyaku pada mamah ketika melihat sepasang sandal berwarna pink terletak di bawah meja tv. memang saat itu aku sedang nonton tv. "punya mamah, tapi ga cukup di mamah, kayanya di teteh cukup deh" ujar mamah mendekat ke arahku sambil membawa sepasang sandal merah jambu itu. "tumben mamah beli sandal kaya gitu, rada2 ABG terus warnanya juga nge-jreng lagi" aku sedikit heran karena setahuku tidak pernah biasanya mamah membeli sandal dengan model atau tipe2 yang rada ABG terlebih lagi warnanya nge-jreng. karena biasanya mamah membeli sandal dengan warna2 yang soft seperti krem dan coklat muda atau warna2 gelap seperti coklat tua dan hitam. "iya,,itu teh dibeliin sama bapa waktu di kereta pulang dari Bogor kemaren" "oowwhh,,," sahutku sambil mengangguk-ngangguk dan tersenyum jika mengingat kembali percakapan itu aku selalu ingin tersenyum sendiri. tersenyum karena ingat tingkah bapak yang lucu dan mengesankan. kata mamah, waktu di kereta dalam perjalanan pulang, bapak liat orang jualan sandal, dan bapak teringat mamah di rumah yang sudah tidak punya sandal yang masih bagus untuk pergi ke acara-acara tertentu di luar rumah. akhirnya, terbelilah sandal berwarna merah jambu itu. meskipun sebenarnya mamah tahu itu bukanlah sandal dengan harga selangit, apalagi ketika dicoba ternyata sandalnya kekecilan!!! tapi sepertinya mamah senang dibelikan sandal merah jambu itu. secara,,,dibelikan dengan penuh cinta (he he he) hmm,,, terkadang justru hal kecillah yang sering berkenan di hati apalagi jika hal kecil itu dilakukan dengan penuh cinta, kasih sayang dan perasaan tulus. gak akan bisa dilupakan deh !!. jadi teringat masa lalu, ketika usiaku akan beranjak 17 tahun. entah kenapa (waktu itu) aku merasakan ada hal yang spesial ketika akan menginjak usia 17 tahun. kalau kata orang "sweet seventeen" yang spesial gitu deh,,, yang aku ingat, dulu aku berharap ada kado istimewa terutama dari mamah dan bapak (maksudnya kado berupa barang) tapi ternyata harapan itu tak kunjung ada. tapi aku tidak sedih karena meski aku tak dapat kado berupa barang, aku tak pernah merasa kehilangan cinta mereka, bahkan aku mendapatkan kado yang jauh lebih istimewa dan tak akan pernah bisa hilang. sebuah kecupan kening dari mamah dan kata-kata bijak dari bapak. setelah menerima kado itu aku terharu dan menangis karena bahagia. terimakasih Allah masih kau beri aku cinta mereka yang tak pernah pudar. mudah-mudahan ulangan tahun ini cinta itu masih tetap ada,,,amin.